REPUBLIKA.CO.ID, Industri perbankan di kawasan Teluk atau Gulf Cooperation Council (GCC) dinilai perlu menunjukkan keseriusan dalam mendukung pasar transisi energi. Inisiatif tersebut diperlukan untuk memitigasi perubahan iklim.
"Mereka perlu berpikir mengenai penilaian yang tepat terkait risiko iklim dan memahami kebutuhan transisi energi klien. Perbankan harus menyampaikan apa yang mereka telah pelajari di kawasan lain untuk memiliki kesempatan dalam menyalurkan pembiayaan di bidang transisi energi," ujar Group Head HSBC Centre for Sustainable Finance and Climate Change Zoe Knight seperti dikutip dari Zawya, Kamis (19/1/2023).
Knight berbicara dalam panel di Abu Dhabi Sustainable Finance Forum (ADSFF) mengenai tantangan yang dihadapi berbagai institusi dalam pasar transisi energi. Menurutnya, perbankan perlu menunjukkan keseriusan dalam menangani isu perubahan iklim. Caranya, yakni dengan melakukan assessment terhadap risiko iklim dan menangkap mitigasinya.
Bank juga akan dinilai mengenai transparansi. Selain itu, bank juga perlu menyiapkan inovasi dalam pembiayaan.
Konferensi perubahan iklim COP 28 akan digelar pada akhir 2023 di Uni Emirat Arab. Dengan demikian, menurutnya, perbankan dari kawasan Teluk bisa menunjukkan pada dunia mengenai keseriusan dalam pembiayaan untuk perubahan iklim.