REPUBLIKA.CO.ID, KIEV - Ukraina meminta negara-negara barat sekutunya untuk segera mengirimkan tank (kendaraan tempur) dan sistem pertahanan udara untuk membantu pasukan Ukraina melawan Rusia.
"Kami tidak memiliki waktu," kata Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak melalui aplikasi pesan Telegram, Kamis (19/1/2023).
Negara-negara barat sekutu Ukraina bertemu di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman, Jumat (20/1/2023), untuk meminta Jerman mengizinkan tank Leopard 2 dipasok ke Kiev untuk membantu melawan pasukan Rusia.
Ukraina, dalam sebuah pernyataan, berkata bahwa Kremlin --kantor presiden Rusia-- bertekad untuk meningkatkan pertempuran untuk membangkitkan invasi yang goyah. Ancaman serangan skala penuh oleh pasukan Rusia itu "sangat nyata".
"Diskusi mengenai tank untuk Ukraina harus diselesaikan sesegera mungkin, sama halnya dengan diskusi mengenai sistem pertahanan udara tambahan," kata Yermak dalam pernyataannya.
"Kita membayar kelambatan ini dengan nyawa rakyat Ukraina. Seharusnya tidak seperti itu," tambahnya.
Pernyataan Yermak senada dengan permohonan yang dilajukan oleh Presiden Volodymyr Zelenskiy dalam sebuah pidato video ke Forum Ekonomi Dunia, Rabu.
Zelenskiy berkata bahwa tank dan unit pertahanan udara harus dikirim sebelum Rusia dapat melancarkan serangan berikutnya.
Pernyataan dari Ukraina tersebut juga mengakui bahwa Kremlin masih memiliki keunggulan kuantitatif yang substansial dalam pasukan, senjata, dan peralatan militer dibandingkan dengan Ukraina.
Sejak hampir 11 bulan Rusia menginvasi tetangganya, pasukan dari Moskow tersebut memegang sepetak wilayah timur dan selatan Ukraina.
Momentum medan perang saat ini berada di Kiev selama berbulan-bulan, tetapi Moskow menghabiskan banyak sumber daya untuk mencoba maju di wilayah timur.
Tank Leopard dimiliki oleh sejumlah negara-negara NATO, tetapi memindahkan mereka ke Ukraina membutuhkan persetujuan Jerman.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov berkata bahwa Kiev memohon kepada negara-negara yang memiliki tank Leopard 2 untuk mengirimkan kendaraan lapis baja buatan Jerman itu ke Ukraina.
Negara-negara tersebut adalah Yunani, Denmark, Spanyol, Kanada, Belanda, Jerman, Norwegia, Polandia, Portugal, Turki, Finlandia, dan Swedia.
Pekan ini, Inggris meningkatkan tekanan terhadap Jerman dengan menjadi negara barat pertama untuk mengirim tank ke Ukraina.