Jumat 20 Jan 2023 09:40 WIB

Biden Kesal Ditanya Tentang Penemuan Dokumen Rahasia

Pertanyaan tentang penemuan dokumen itu sangat mengganggu Joe Biden

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden merasa kesal karena wartawan terus menerus menanyakan tentang penemuan dokumen rahasia di kediaman pribadi dan lembaga think tank miliknya.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden merasa kesal karena wartawan terus menerus menanyakan tentang penemuan dokumen rahasia di kediaman pribadi dan lembaga think tank miliknya.

REPUBLIKA.CO.ID, APTOS -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden merasa kesal karena wartawan terus-menerus menanyakan tentang penemuan dokumen rahasia di kediaman pribadi dan lembaga think tank miliknya. Bahkan, pertanyaan itu masih terlontar ketika Biden meninjau kerusakan akibat badai di Kalifornia.

Biden mengatakan kepada wartawan, pertanyaan tentang penemuan dokumen itu sangat mengganggunya. "Kami memiliki masalah serius di sini di Kalifornia. Kenapa tidak bertanya tentang itu?" ujar Biden.

Baca Juga

"Kami menemukan beberapa dokumen di tempat yang salah. Kami segera menyerahkannya ke Arsip dan Departemen Kehakiman," kata Biden kepada wartawan yang bertanya soal penemuan dokumen, selama kunjungan ke Kalifornia.

Biden mengatakan, dia sepenuhnya bekerja sama dan berharap dapat menyelesaikan ini dengan cepat. Sebelumnya, Gedung Putih telah mengungkapkan bahwa pengacara Biden menemukan dokumen rahasia dan catatan resmi dalam beberapa bulan terakhir. Pengacara Biden menemukan dokumen pada 2 November di kantor Penn Biden Center di Washington. Kemudian dalam pencarian lanjutan pada 20 Desember, ditemukan dokumen lainnya di garasi rumah presiden di Wilmington, Delaware. Sementara pada 11 dan 12 Januari, ditemukan dokumen lagi di perpustakaan rumah presiden.

Penemuan itu memperumit penyelidikan federal terhadap penemuan dokumen rahasia di kediaman mantan presiden Donald Trump. Departemen Kehakiman mengambil ratusan catatan yang ditandai sebagai dokumen rahasia, setelah Trump meninggalkan Gedung Putih pada awal 2021. Trump menolak untuk mengembalikan dokumen itu ke pemerintah.

Sementara itu, Biden rela menyerahkan dokumen itu ketika ditemukan.  Tetapi, masalah ini membebani presiden dan para pembantunya, yang telah berkali-kali mengatakan bahwa mereka bertindak cepat dan tepat ketika dokumen itu ditemukan.

Pekan lalu, Jaksa Agung Merrick Garland menunjuk mantan pengacara Maryland, Robert Hur, sebagai penasihat khusus untuk mengawasi penyelidikan Departemen Kehakiman atas dokumen tersebut. Garland mengatakan, keadaan luar biasa memerlukan penasihat khusus, dan dia juga membuat keputusan untuk menunjukkan komitmen Departemen Kehakiman terhadap independensi dan akuntabilitas dalam masalah-masalah yang sangat sensitif.

Tim pengacara Biden telah menghadapi kritik atas pengungkapannya yang terfragmentasi. Penemuan itu baru diungkapkan ke publik pada awal Januari. Padahal, tim pengacara Biden telah menemukan dokumen tersebut pada November dan Desember tahun lalu. Biden mengatakan, dia "tidak menyesal" atas bagaimana dan kapan publik mengetahui tentang dokumen tersebut.

"Saya mengikuti apa yang dikatakan pengacara kepada saya bahwa mereka ingin saya melakukannya," kata Biden.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement