Jumat 20 Jan 2023 11:39 WIB

Antisipasi KLB, Dinkes Pastikan Imunisasi Campak Gratis

Sebanyak 75 persen kasus campak terjadi pada balita.

Red: Indira Rezkisari
Petugas mengukur berat badan anak sebelum disuntikan vaksin campak rubella di kawasan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Layanan jemput bola vaksin campak rubella dalam rangka Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022 tersebut sebagai upaya untuk memenuhi target imunisasi sebanyak 715.782 anak-anak berusia 9-59 bulan di wilayah Pemprov DKI Jakarta. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas mengukur berat badan anak sebelum disuntikan vaksin campak rubella di kawasan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Layanan jemput bola vaksin campak rubella dalam rangka Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022 tersebut sebagai upaya untuk memenuhi target imunisasi sebanyak 715.782 anak-anak berusia 9-59 bulan di wilayah Pemprov DKI Jakarta. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta meminta warga untuk segera melakukan imunisasi campak kepada anak-anak. Anjuran tersebut guna mengantisipasi lonjakan kasus campak secara nasional.

"Yang paling utama, lengkapi imunisasi campak rubella segera. Gratis dari pemerintah di puskesmas atau layanan imunisasi terdekat," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama, Jumat (20/1/2023).

Baca Juga

Permintaan itu karena data terakhir dari Kementerian Kesehatan, sebanyak 12 provinsi menetapkan kejadian luar biasa (KLB) atas campak. Dia menjelaskan imunisasi diberikan tiga kali pada usia sembilan bulan, 18 bulan dan kelas satu sekolah dasar (SD).

Menurut dia, sebanyak 75 persen campak mengenai balita, kemudian sebanyak 20 persen anak SD dan lima persen pada dewasa. "Sehingga penting menyisir dan melengkapi imunisasi campak rubella balita dan anak SD," ucapnya.