Jumat 20 Jan 2023 12:41 WIB

Piala AFF akan Diakui FIFA, Saatnya Timnas dan PSSI Lebih Serius

PSSI era Erick Thohir paling diharapkan membawa perubahan untuk timnas.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Theerathon Bunmathan dari Thailand, memegang trofi di kiri, dan manajer tim Nualphan Lamsam, memegang trofi di kanan, merayakan bersama tim Thailand setelah memenangkan pertandingan sepak bola final Piala Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) antara Thailand dan Vietnam di stadion Universitas Thammasat di provinsi Pathumthani, Thailand , Senin, 16 Januari 2023.
Foto: AP
Theerathon Bunmathan dari Thailand, memegang trofi di kiri, dan manajer tim Nualphan Lamsam, memegang trofi di kanan, merayakan bersama tim Thailand setelah memenangkan pertandingan sepak bola final Piala Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) antara Thailand dan Vietnam di stadion Universitas Thammasat di provinsi Pathumthani, Thailand , Senin, 16 Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali merespons rencana presiden FIFA Gianni Infantino memasukkan Piala AFF ke kalender FIFA. Menurut Akmal, ini menjadi kabar baik bagi seluruh negara di Asia Tenggara dan pengurus PSSI selanjutnya harus lebih serius membenahi sepak bola Indonesia. 

"Ini gagasan yang bagus dari Infantino. Mungkin ini bagian dari kampenye Infantino untuk maju sebagai presiden FIFA lagi. Tapi bagaimana pun, ini bagus untuk semua negara Asia Tenggara," kata Akmal kepada Republika.co.id, Kamis (19/1/2023).

Baca Juga

Sebelumnya Infantino mewacanakan agar Piala AFF masuk kalender FIFA. Presiden FIFA tersebut menilai Piala AFF bisa menjadi event besar karena memiliki modal pendukung yang berjumlah ratusan juta. Sejak pertama kali digelar pada 1996, event dua tahunan, Piala AFF masih belum masuk kalender FIFA sehingga tak semua klub bisa melepas pemain yang berasal dari Asia Tenggara.

"Ini memang sudah seharusnya setiap kegiatan itu masuk kalender FIFA, orang kita juga di bawah FIFA. Jadi sudah saatnya Piala AFF masuk kalender FIFA," katanya. 

Ia mengatakan ini akan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pengurus PSSI selanjutnya untuk membenahi sepak bola. "Harus ada pembinaan yang hebat dan kompetisi yang sehat. Ini yang harus dibawa Ketum PSSI selanjutnya. Karena ke depan, Piala AFF juga akan menjadi kalender FIFA. Bisa jadi Australia juga nanti ikutan, artinya persaingan akan semakin ketat," ujarnya.

Akmal mengatakan, Erick Thohir sebagai salah satu bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 yang paling kompeten di antara empat nama lainnya. Ada lima nama bakal calon Ketum yang telah mendaftarkan diri, di antaranya, La Nyalla Mattalitti, Erick Thohir, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi dan Fary Djemy Francis.

Pria yang juga merupakan Koordinator Save our Soccer (Sos) itu mengatakan, Erick dan La Nyalla menjadi dua calon terkuat dalam perebutan kursi nomor satu di PSSI. Adapun tiga nama lain menurutnya hanya sebagai pelengkap. Pemilihan Ketum, Waketum dan Exco PSSI tersebut akan dilakukan saat KLB PSSI pada 16 Februari 2023.

"Kalau posisi calon ketua umum, dari lima nama mengerecut ke dua nama, Erick Thohir dan La Nyalla. Saya menyebut keduanya punya kurikulum yang bagus. Dua tokoh ini sangat potensial memimpin PSSI ke depan," ujarnya.

 

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement