Jumat 20 Jan 2023 14:00 WIB

Disnakertrans Jabar Targetkan Bursa Kerja 10 Perusahaan Jepang Tahun Ini 

Disnakertrans Jabar menyiapkan skema pelatihan untuk 10 jabatan dimaksud. 

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Sejumlah pelamar kerja mengantre untuk dapat masuk ke dalam lokasi Bursa Kerja.
Foto: ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Sejumlah pelamar kerja mengantre untuk dapat masuk ke dalam lokasi Bursa Kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat Jabar antusias mengikuti bursa kerja 10 perusahaan asal Shizouka, Jepang. Hal itu, terlihat, dari para pencari kerja yang datang ke bursa kerja atau job fair Work in Shizuoka Job Fair, Fuji No Kuni (Shizuoka dan Yamanashi) Mensetsu Kai, di Kota Bandung yang digelar selama dua hari pada 19-20 Januari 2023.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi, pihaknya menargetkan jumlah pelamar atau pencari kerja pada bursa kerja Work in Shizuoka Job Fair, Fuji No Kuni (Shizuoka dan Yamanashi) Mensetsu Kai tahun ini mencapai 5.000 an orang.

"Tahun lalu, yang mendaftar ada 1.350 orang yang mendaftar, yang diterima masih sedikit, yakni 38 orang. Itu karena tahun kemarin masih terbatas karena Covid-19 dan faktor sulitnya bahasa serta skill calon pelamar yang tidak tepat dengan perusahaan yang dituju," ujar Taufik, Jumat (20/1).

Taufik menjelaskan, tahun sekarang setelah Covid-19 selesai, maka job fair digelar offline. Padahal, dua tahun lalu job fairnya diadakan online, tapi tahun ini dilaksanakan secara hybrid. 

"Untuk wawancara langsung di gelar di sini (Kota Bandung), sisanya ada yang online," katanya.

Taufik menjelaskan, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menyiapkan tenaga kerja asal Jawa Barat yang siap bekerja di luar negeri. Salah satunya, bekerja sama dengan Pusat Studi Pengembangan Bisnis dan Industri Kreatif (Pusdi-PBIK) dan GIZ melakukan penelitian dalam rangka pemetaan 10 top job position bagi pekerja migran di Jawa Barat 

Berdasarkan hasil penelitian, kata dia, ada 10 jabatan yang paling diminati oleh calon pekerja migran asal Jabar. Yakni, designer multimedia (66,22 persen), web developer (61,32 persen), cyber security (59,25 persen), caregiver (58,38 persen).

Kemudia, kata dia, pelayanan makanan dan minuman (54,42 persen), digital marketer (56,32 persen), perawat (56,32 persen), housekeeper (51,42persen), chef (47,22 persen), dan agriluture worker (46,72 persen).

"Dari 10 jabatan tersebut beberapa di antaranya menjadi jabatan yang sangat dibutuhkan di Jepang," katany.

Oleh karena itu, kata dia, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat menyiapkan skema pelatihan untuk 10 jabatan dimaksud. Salah satunya yang telah dilaksanakan adalah pelatihan caregiver untuk lansia dan pelatihan bahasa serta budaya Jepang yang diselenggarakan di Balai Latihan Kerja (BLK) pekerja migran Indonesia.

Selain itu, kata Taufik, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menetapkan visi-nya yaitu terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir dan Bathin Dengan Inovasi dan Kolaborasi dan terdapat hal yang menarik yang patut diperhatikan bersama-sama yaitu kata inovasi dan kolaborasi.

Menurutnya, kolaborasi nyata yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat salah satunya adalah kerja sama dengan Pemerintah Shizuoka. 

Pada kegiatan East Asia Local And Regional Congress yang diadakan tahun 2022 yang lalu, telah ditandatangani MoU yang membahas kerja sama antara kedua daerah. Salah satunya mengenai kerja sama di bidang ketenagakerjaan. 

Menurut Direktur Utama Fujinokuni Infrastructure Center, Mr Hironori Yano mengatakan, adanya gelaran wawancara calon pekerja Indonesia ke Jepang dapat terlaksana karena dukungan gubernur dan Pemprov Jawa Barat melalui Disnakertrans Jawa Barat. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement