Jumat 20 Jan 2023 14:11 WIB

Arab Saudi: Pemerintah Baru Israel tak Antusias untuk Temukan Solusi dengan Palestina

Arab Saudi mendesak pemerintah Israel serius menyelesaikan isu Palestina

 Pasukan keamanan Israel memeriksa lokasi penembakan di kota Halhul, Tepi Barat, Selasa, 17 Januari 2023. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Hamdi Shaker Abdullah Abu Dayyah, 40, ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel di Halhul, sebelah utara dari kota Hebron di Tepi Barat. Tentara Israel mengatakan petugas di daerah itu ditembaki dan membalas tembakan. Ia menambahkan bahwa pasukan Israel sedang menyelidiki laporan bahwa orang mati itu terkait dengan serangan penembakan sebelumnya di sebuah bus Israel.
Foto: AP/Mahmoud Illean
Pasukan keamanan Israel memeriksa lokasi penembakan di kota Halhul, Tepi Barat, Selasa, 17 Januari 2023. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Hamdi Shaker Abdullah Abu Dayyah, 40, ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel di Halhul, sebelah utara dari kota Hebron di Tepi Barat. Tentara Israel mengatakan petugas di daerah itu ditembaki dan membalas tembakan. Ia menambahkan bahwa pasukan Israel sedang menyelidiki laporan bahwa orang mati itu terkait dengan serangan penembakan sebelumnya di sebuah bus Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH  - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisalbin Farhan mendesak pemerintah Israel yang baru agar "bekerja serius menyelesaikan isu-isu Palestina".

"Kita harus fokus pada upaya penyelesaian masalah Palestina, yang akan terwujud melalui perundingan antara kedua pihak," kata Pangeran Faisal pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Rabu (18/1/2023).

"Inilah yang sedang kita upayakan agar tercapai di tingkat komunitas internasional, namun pemerintah baru Israel tidak antusias untuk menemukan solusi," katanya.

Perundingan antara Palestina dan Israel kandas pada 2014, sebagian besar karena Israel menolak menghentikan pembangunan permukiman di lahan Palestina yang mereka rampas.

Menlu menegaskan bahwa penyelesaian masalah Palestina harus menjadi perhatian Israel dan negara-negara di kawasan, menurut kanal berita Arab Saudi Al Ekhbariya.

"Israel harus bekerja serius menyelesaikan isu Palestina," ucapnya.

Terkait perkembangan di Yaman, Pangeran Faisal menjelaskan bahwa dorongan untuk "gencatan senjata permanen harus terus dilakukan."

"Jika kita meyakinkan Al-Houthi dan pemerintah Yaman untuk gencatan senjata permanen, pintu untuk kemajuan politik akan terbuka," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement