REPUBLIKA.CO,ID, JAKARTA -- Fatty liver atau perlemakan hati mengacu pada berbagai kondisi yang disebabkan oleh penumpukan lemak di dalam hati. Perlemakan hati tahap awal sering kali tidak menunjukkan gejala dan tidak berbahaya. Namun jika dibiarkan, penyakit ini bisa mencapai tahap kronis yang disebut sirosis.
Sirosis bersifat permanen dan terjadi setelah bertahun-tahun mengalami peradangan. Hati si penderita bisa mengalami luka, benjol-benjol, dan mengeriput. Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan gagal hati dan kanker hati yang keduanya dapat menyebabkan kematian.
Badan National Health Services (NHS) di Inggris menjelaskan, sirosis merupakan kondisi di mana organ hati dipenuhi dengan jaringan parut sehingga tidak bisa berfungsi dengan normal. Setiap tahunnya di Inggris, sekitar 4.000 orang meninggal akibat sirosis dan 700 orang dengan kondisi ini membutuhkan transplantasi hati untuk bertahan hidup.
Pada awalnya sirosis mungkin tidak menimbulkan gejala. NHS mencatat, biasanya hanya ada sedikit gejala selama tahap awal sirosis. Pada sirosis tahap awal, hati masih dapat berfungsi dengan baik meskipun mengalami kerusakan.
"Seiring dengan perkembangan kondisi, gejala cenderung berkembang ketika fungsi hati terpengaruh,” kata NHS seperti dilansir Express, Jumat (20/1/2023).
Salah satu gejala tersebut adalah munculnya garis-garis merah kecil, yang merupakan kapiler darah, yang muncul pada kulit di atas pinggang. Gejala sirosis lainnya meliputi kelelahan, penurunan berat badan dan penyusutan otot, merasa mual dan muntah, terasa nyeri di sekitar area hati, kulit sangat gatal, kulit dan bagian putih mata menguning (penyakit kuning), lebih mudah berdarah dan memar seperti sering mimisan atau gusi berdarah, serta rambut rontok.
Gejala lainnya yakni demam dan serangan menggigil, pembengkakan pada tungkai dan kaki akibat penumpukan cairan (ederma), pembengkakan di perut (abdomen) akibat penumpukan cairan yang dikenal sebagai asites. Jika sirosis berlanjut, Anda mungkin melihat darah dalam muntahan atau feses.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa darah tidak dapat mengalir melalui hati dengan baik, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh darah yang membawa darah dari usus ke hati. Lantas bagaimana cara mengurangi risiko penyakit perlemakan hati? Ada sejumlah penyebab potensial penyakit perlemakan hati, termasuk terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan kelebihan berat badan. Untuk menurunkan risiko, NHS menyarankan untuk menurunkan berat badan, mengonsumsi makanan sehat, ganti minuman manis dengan air putih, olahraga secara teratur, berhenti merokok, dan berhenti mengonsumsi alkohol.
Gumanti Awaliyah
Sumber
https://www.express.co.uk/life-style/health/1723544/fatty-liver-disease-symptoms-tiny-red-lines-skin