REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menangani pengobatan ribuan kasus demam berdarah dengue (DBD) selama 2022. "Kami mencatat dan menangani penderita demam berdarah dengue selama 2022 sebanyak 1.845 kasus," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jaksel, Yudi Dimyati di Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Yudi menjelaskan, data tersebut berasal dari setiap fasilitas kesehatan yang melaporkan data kasus DBD secara daring melalui 'web surveilans'. Pada awal 2023, tercatat sebanyak 44 kasus DBD yang melanda wilayah Jaksel. Adapun Kebayoran Baru tercatat sebagai kecamatan yang memiliki kasus tertinggi. "Di Kecamatan Kebayoran Baru tercatat sebanyak sembilan orang," tambahnya.
Yudi turut mengingatkan kepada warga penting untuk terus meningkatkan kewaspadaan lingkungan sekitar, terutama memperhatikan sisa genangan air yang berpotensi menjadi sumber adanya jentik nyamuk saat memasuki musim penghujan. Menurut dia, musim hujan memang menjadi waktu berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang gigitannya dapat memicu penyakit DBD.
Melalui Instagram @puskesmaskebayoranbaru, pihaknya mengerahkan petugas untuk melakukan kegiatan pengasapan di wilayah RW 2 Kelurahan Petogogan sebagai bentuk penanggulangan kasus DBD. "Pengasapan ini dilakukan karena adanya kasus terkonfirmasi positif DBD dan hasil penyelidikan epidemiologi positif," demikian keterangan tersebut.
Selain itu, Puskesmas Kebayoran Baru juga melakukan grebek pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui juru pemantau jentik (jumantik) wilayah dan menyosialisasikan kepada warga juga melakukan PSN mandiri. "Pengasapan ini bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa, sehingga perlu dipantau juga jentik-jentiknya melalui PSN," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sampai pekan ke-39 pada 2022 mencapai 94.355 kasus dengan prediksi terus meningkat.