REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA BELITUNG -- Pemerintah Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupayamengoptimalkan penerapan Kurikulum Merdeka di tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi para kepala satuan pendidikan anak usia dini.
"Kita berharap tenaga pendidik dan kepala sekolah PAUD mampu menerapkan Kurikulum Merdeka ini dengan baik," kataAsisten I Bidang Administrasi Pemerintahan Kabupaten Belitung TimurSayono usai membuka diklat Kurikulum Merdeka bagi 128 kepala sekolah PAUDdi Manggar, Jumat (20/1/2023).
Dia berharap pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) mengenai Kurikulum Merdeka dapat meningkatkan pemahaman kepala sekolah dan tenaga pendidik mengenai penerapan kurikulum tersebut di tingkat PAUD.
"Besar harapan saya melalui diklat ini dapat meningkatkan partisipasi satuan pendidikan PAUD dalam upaya pemilihan pembelajaran, membantu mengakselerasikan kualitas pendidikan, serta memberikan solusi atas hambatan yang dialami para guru sebagai pendidik di satuan pendidikan PAUD," kata Sayono.
Para pendidik yang tergabung dalam Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia atau Himpaudi membantu mengatasi persoalan dalam penyelenggaraan pendidikan anak. "Kita semua menyadari bahwa dalam menyelesaikan berbagai permasalahan anak dibutuhkan dukungan dan peran semua lapisan masyarakat," katanya.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Belitung Timur Imelda Handayani menyatakan bahwa tenaga pendidik di satuan PAUD mestinya lebih siap menerapkan kurikulum Merdeka karena mereka sudah menerapkan kurikulum serupa dalam kegiatan pendidikan sebelum wacana mengenai Kurikulum Merdeka dikemukakan.
"Insya Allah untuk PAUD tidak akan ada hambatan jika Kurikulum Merdeka mulai diterapkan secara menyeluruh pada 2024, karena konsepnya lebih menarik, yaitu fokus pada materi esensial seperti literasi dan numerasi daripada menghapal," katanya.
Dalam Kurikulum Merdeka tingkat PAUD, pembelajaran intrakurikulermengacu pada capaian pembelajaran yang meliputi nilai agama dan budi pekerti, jati diri, dasar-dasar literasi, sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika.
Selain itu, pembelajaran intrakurikulermencakup pemberian pengalaman langsung bagi anak yang dapat mendekatkan anak dengan lingkungannya.