REPUBLIKA.CO.ID, TRUMBULL -- Seorang Muslim, Mac Abuzneid memilih pindah ke Trumbull, Connecticut, Amerika Serikat pada 2018 karena distrik sekolah setempat. Tapi, meski dia menyukai sekolah, ada satu masalah di sana, yaitu tidak adanya hari libur saat Hari Raya Muslim.
Dilansir dari News Times, Rabu (18/1/2023), Abuzneid adalah salah satu dari beberapa penduduk kota Muslim yang berbicara pada pertemuan Satgas Kesetaraan, Keanekaragaman dan Inklusi baru-baru ini dan meminta distrik sekolah kota untuk mengizinkan anak-anak mereka mengambil hari libur untuk merayakan hari raya Muslim seperti Idul Fitri.
"Saya benci meminta anak-anak saya tidak pergi ke sekolah pada hari libur Muslim dan saya akan menghargai jika Anda mempertimbangkan dan menambahkan liburan kami ke kalender sekolah," kata Abuzneid.
Meskipun distrik tersebut merayakan hari raya Kristen dan Yahudi sebagai hari libur, distrik tersebut tidak merayakan hari raya Muslim. Abuzneid adalah salah satu dari beberapa orang tua dalam pertemuan tersebut yang menginginkan anak-anak mereka diberi hari libur karena alasan agama.
Menurut Hosam Afifi, sesama warga Trumbull, kabupaten tersebut belum menerima permintaan tersebut selama beberapa tahun terakhir. "Kami mencoba mendekati Dewan Pendidikan, orang terpilih pertama Trumbull, dan sayangnya selama dua tahun terakhir, kami menemui jalan buntu," kata Afifi.
Pengawas Sekolah Umum Trumbull Martin Semmel mengatakan distrik sekolah memiliki komite kalender distrik yang menyusun kalender sekolah untuk tahun ini. Panitia kalender mempertimbangkan saran masyarakat, katanya Tetapi mandat negara kabupaten memiliki minimal 180 hari sekolah. Ada juga persyaratan hari libur negara bagian dan federal yang perlu dipertimbangkan.
“Saya tidak punya tambahan apa pun untuk ditambahkan. Kami memiliki proses untuk kalender distrik dan kami mengikuti prosesnya,” kata Semmel.
Afifi mengatakan kota-kota terdekat lainnya seperti Bridgeport dan Fairfield telah menjadikan Idul Fitri sebagai hari libur. First Selectman Vicki Tesoro mengatakan dia sadar ada orang tua Muslim di Trumbull yang ingin agar distrik merayakan hari raya.
Sementara angka Sensus AS tidak melacak populasi agama di Amerika Serikat dan Semmel mengatakan distrik tersebut tidak menyimpan data afiliasi agama, kota itu menurut Shakour Abuzneid, telah menjadi lebih beragam selama bertahun-tahun.
"Sepuluh, 15 tahun yang lalu itu tidak terlalu mengganggu saya karena saya tidak berpikir ada banyak Muslim yang tinggal di Trumbull. Tapi saya pikir ada banyak orang dengan latar belakang Islam saat ini. Pergi saja ke kolam renang dan Anda akan melihat berapa banyak," kata Abuzneid.