Jumat 20 Jan 2023 17:11 WIB

Ini Kronologi Pembunuhan Berantai Dukun Aki yang Dibuang ke Laut

Jasad Siti ditemukan warga yang kemudian dikuburkan di kampung halamannya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Sejumlah petugas Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri  mengambil sampel dari rumah tempat kejadian lima orang yang diduga keracunan di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/1/2023). Menurut polisi pengambilan sampel dari rumah tersebut dilakukan setelah jumlah korban meninggal akibat keracunan bertambah menjadi tiga dan dua korban lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit  ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.
Foto: ANTARA FOTO
Sejumlah petugas Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri mengambil sampel dari rumah tempat kejadian lima orang yang diduga keracunan di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/1/2023). Menurut polisi pengambilan sampel dari rumah tersebut dilakukan setelah jumlah korban meninggal akibat keracunan bertambah menjadi tiga dan dua korban lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu korban pembunuhan berantai 'Dukun Aki' bernama Siti tewas didorong ke laut saat menaiki kapal. Korban Siti dibunuh oleh mertuanya bernama Noneng atas perintah dari Wowon Erawan alias Aki. Kemudian Noneng sendiri juga tewas dibunuh oleh pelaku Wowon dan Duloh.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menceritakan kronologi tewasnya Siti. Ketika itu, Wowon minta ibu mertua dari istrinya yang bernama Wiwin untuk mengantar Siti ke Mataram, NTB. Siti sendiri berprofesi sebagai tenaga kerja wanita dan dia tengah meminta Wowon menggandakan hartanya.

Baca Juga

"Identitas yang dihanyutkan ke laut itu atas nama Siti, yang untuk Garut, ini juga perlu pendalaman melalui alat bukti pendukung administratif juga," ujar Trunoyudo saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023).

Lanjut Trunoyudo, kemudian korban Siti meminta Wowon mengembalikan hartanya. Karena harta yang diberikannya kepada Wowon tak kunjung berlipat ganda. Kemudian dijawab oleh pelaku bahwa korban Siti dapat mengambil hasil penggandahan harta atau pesugihan di daerah Mataram di Nusa Tenggara Barat (NTB)

"Siti ini nagih 'mana hasil penggandaan uangnya?', kemudian dibilang Wowon 'ambilnya di Mataram'," kata Trunoyudo.

Noneng pun tidak hanya diminta Wowon untuk mengantarkan Siti, tetapi juga membunuhnya. Korban Siti dibunuh dengan cara didorong dari kapal ke lautan. Beberapa waktu berlalu, jasad Siti ditemukan oleh warga. Kemudian dimakamkan di kampung halamannya di Garut, Jawa Barat.

"Karena diperintah oleh Wowon, dia (Noneng) mendorong Siti ke laut di Surabaya," tutur Trunoyudo.

Sebelumnya, terungkapnya kasus pembunuhan berantai berawal satu keluarga yang ditemukan tidak sadarkan diri di rumah kontrakan kawasan Bantar Gebang, Bekasi pada Kamis (12/1/2023) lalu. Sebanyak lima orang korban, satu di antaranya anak-anak, mengalami keracunan setelah meminum kopi yang sudah dicampur racun.

Kemudian tiga orang berinisial di antaranya tewas dan dua korban lainnya masih dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Bantargebang. Tiga orang yang tewas berinisial AM (35 tahun), RAM (21), dan MR (19). Dalam kasus ini, korban meninggal memiliki hubungan darah, yakni ibu dan anak. Ketiganya tercatat sebagai warga Cianjur dan telah dimakamkan di kampung halamannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement