Jumat 20 Jan 2023 17:58 WIB

Polandia Kritik Seruan Pelonggaran Sanksi Terhadap Rusia

Polandia tidak mengizinkan Menlu Rusia hadir dalam pertemuan OSCE tahun lalu.

Seorang pria mengibarkan bendera Ukraina dan Polandia selama demonstrasi di depan sebuah gedung yang menampung diplomat Rusia di Warsawa, Polandia, Minggu, 13 Maret 2022. Pemerintah Polandia pada Kamis (19/1/2023) mengkritik seruan pelonggaran sanksi Barat terhadap Rusia dan mengatakan mereka tetap pada sikap tegasnya.
Foto: AP/Czarek Sokolowski
Seorang pria mengibarkan bendera Ukraina dan Polandia selama demonstrasi di depan sebuah gedung yang menampung diplomat Rusia di Warsawa, Polandia, Minggu, 13 Maret 2022. Pemerintah Polandia pada Kamis (19/1/2023) mengkritik seruan pelonggaran sanksi Barat terhadap Rusia dan mengatakan mereka tetap pada sikap tegasnya.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Polandia pada Kamis (19/1/2023) mengkritik seruan pelonggaran sanksi Barat terhadap Rusia dan mengatakan mereka tetap pada sikap tegasnya. Berbicara kepada Polish Press Agency (PAP), juru bicara pemerintah Piotr Mueller mengatakan Polandia mempertahankan pendiriannya pada sanksi Rusia sebab hanya kebijakan Barat yang konsisten yang mungkin memaksa Moskow mengubah haluannya.

"Segala upaya untuk memandang sepele kejahatan Rusia dengan alasan untukmengembalikan fungsi normal hubungan ekonomi (dengan Rusia) adalah satu kesalahan besar," kata Mueller seperti dilansir Anadolu.

Baca Juga

Pernyataan itu disampaikan oleh Mueller untuk menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg pada Senin yang mengecam keputusan Polandia untuk tidak mengizinkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov hadir dalam pertemuan OSCE tahun lalu. OSCE adalah Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa.

Mengutip lansiran media, PAP juga menyebutkan bahwa Schallenberg ikut menyerukan pelonggaran pembatasan Eropa terhadap Rusia. "Itu adalah contoh cara menjalin hubungan yang salah dengan Rusia dalam kebijakan energi yang menyebabkan perang (Moskow-Kiev)," katanya.

Pada 24 Februari 2022 Rusia melakukan invasi ke Ukraina, yang menuai amarah internasional. Alhasil, Uni Eropa, Amerika Serikat dan Inggris Raya menjatuhkan sanksi keras terhadap Moskow.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement