Jumat 20 Jan 2023 18:09 WIB

YLKI Terima 882 Pengaduan Individu di 2022, Terbanyak Sasar Jasa Finansial

YLKI catat pengaduan kolektif terkait robot trading capai 200 ribuan kasus

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima 882 pengaduan individu selama 2022 lalu. Pengaduan individu yang terbanyak di bidang jasa finansial.
Foto: dok. Republika
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima 882 pengaduan individu selama 2022 lalu. Pengaduan individu yang terbanyak di bidang jasa finansial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima 882 pengaduan individu selama 2022 lalu. Pengaduan individu yang terbanyak di bidang jasa finansial.

"Pengaduan individu (yang masuk) ke YLKI 5 tahun terakhir menunjukkan tren yang naik turun. Jika di 2018 tercatat sebanyak 564 pengaduan, kemudian 2019 sebanyak 563 pengaduan, tahun 2020 masuk 402 pengaduan, tahun 2021 ada 535 pengaduan, dan 2022 sebanyak 882 pengaduan," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, Jumat (20/1/2023).

Menurutnya, masih adanya pengaduan individu perlu menjadi perhatian serius regulator khususnya otoritas jasa keuangan karena masih sangat dominan. Tulus menambahkan, YLKI menyayangkan aduan ini masih terjadi karena artinya pengawasan yang dilakukan oleh regulator, baik otoritas jasa keuangan (OJK), satuan tugas (satgas) investasi, dan instansi lainnya masih belum efektif. Ini terlihat dari tingginya pengaduan bidang keuangan yang masuk ke YLKI sehingga pengawasan yang dilakukan belum bisa melindungi konsumen untuk menangani masalah yang muncul, khususnya terkait dengan layanan finansial.

Tak hanya pengaduan individu, Tulis menyebutkan YLKI juga menerima pengaduan kolektif atau kelompok di periode yang sama. Tercatat pengaduan kolektif yang diterima seperti robot trading 200 ribuan, Perumahan Palm 14 orang, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Air Minum (PDAM) Cianjur 1.200-an, PDAM Marunda 1.500-an, PDAM Rorotan 150-an, Forum Penghuni Shava Foresta 13 orang, komunitas konsumen hipertensi paru 25 ribuan, AXA Mandiri 90 konsumen, AIA 182 konsumen, dan Prudential 191.

"Total pengaduan konsumen melalui YLKI yang bersifat individual maupun kelompok selama 2022 yaitu sekitar 200 ribuan," katanya.

Ia meminta, pengaduan-pengaduan konsumen ini harus disikapi oleh para regulator, khususnya jasa finansial.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengaduan YLKI Rio Priambodo menambahkan, jika melihat tren komoditas pengaduan ke YLKI 5 tahun terakhir sejak 2018, pengaduan di bidang jasa keuangan masih sangat tinggi. 

"Pengaduan jasa keuangan masih menempati posisi pertama yaitu di 2018 sebesar 50 persen, 2019 sebanyak 46,8 persen, 2020 sebesar 33,5 persen, 2021 sebanyak 49,6 persen, dan 2022 sebesar 39,4 persen," ujarnya.

Artinya, dia melanjutkan, pengaduan yang masuk ke YLKI sejak 2018 sampai 2022 masih didominasi jasa keuangan. Tak hanya itu, YLKI juga mencatat pengaduan perdagangan elektronik (e-commerce) selama 2022 juga masih sangat kurang yaitu 10 persen. Padahal, dia melanjutkan, transaksi konvensional bergeser ke transaksi digital. YLKI melihat masyarakat beralih transaksi.

Apalagi selama pandemi 2020 hingga 2021 terjadi peningkatan belanja dalam jaringan yang sangat signifikan. Ia menambahkan, YLKI juga menerima pengaduan selama 2022 bidang komoditas lain seperti perumahan sebesar 9 persen, listrik 2 persen, dan telekomunikasi 11 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement