Sabtu 21 Jan 2023 00:05 WIB

Kesetiaan Istri dan Godaan Iblis terhadap Nabi Ayyub

Allah mengizinkan iblis menggoda Nabi Ayyub

Red: Erdy Nasrul
Selalu berdoa san bersyukur kepada Allah seperti Nabi Ayyub.
Foto: Humpropub DPRD Kota Bogor
Selalu berdoa san bersyukur kepada Allah seperti Nabi Ayyub.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di antara ribuan nabi yang Allah turunkan ke bumi, Nabi Ayyub adalah sosok yang mendapatkan cobaan berat dari Allah berupa penyakit yang hampir menewaskannya. Lalu bagaimana kronologi penyakit itu datang kepada sang nabi. Berikut ini adalah kisahnya

Pada awalnya, Ayyub adalah orang yang berlimpah kenikmatan. Dia memiliki sejumlah unta, keledai, kambing, 500 pasang sapi, 500 budak, dan lainnya. Setiap budak memiliki istri, anak, dan harta. Ada tiga orang kepercayaan yang setia kepada Nabi Ayyub. Ketiganya beriman kepada Allah.

Belum lagi anak-anak yang cakap, yang dititipkan Allah kepadanya dan istri yang berambut indah. Masya Allah. Nabi Ayyub cinta betul kepada istrinya. Dan Nabi Ayyub sangat menyukai rambut istrinya yang indah ketika terurai.

Nah, suatu ketika, sang istri yang bernama Rahmah itu diam-diam memotong rambut indah tersebut. Hal itu dilakukan tanpa seizin Nabi Ayyub. Menyaksikan rambut indah itu terpotong, Nabi Ayyub marah sekali. Tapi kemarahan itu disimpan di dalam hatinya. Tidak diungkapkan dengan kata-kata. Dia bersabar menghadapi hal itu. Sang istri mengetahui Nabi Ayyub marah, tapi dia tetap tabah melayani pujaan hatinya. 

Sementara itu di sekitar Arasy nan jauh di atas sana, malaikat mendoakan Nabi Ayyub supaya sabar dan dimudahkan segala urusannya. Iblis tak senang mengetahui khidmah malaikat tersebut. Iblis kemudian menghadap Allah. “Wahai Tuhanku, Aku melihat hamba-Mu Ayyub bersyukur dan memuji-Mu. Andaikan Engkau menimpakan bencana kepadanya, niscaya dia tak akan bersyukur dan taak kepada-Mu,” kata Iblis. 

Allah kemudian menyuruh Iblis pergi kepada Ayyub. Allah mengizinkan Iblis mengganggu harta kekayaan sang nabi. Berangkatlah Iblis bersama setan dan Jin Ifrit. Iblis berkata, bahwa dia sudah mendapatkan izin Allah untuk merusak harta sang nabi.

Iblis memerintahkan setan dan jin tadi untuk mendatangi unta-unta milik si nabi tadi beserta gembalanya. Kemudian musnahkanlah semuanya. Dan terjadilah itu semua.

Iblis kemudian mendatangi Ayyub yang sedang shalat sambil berkata, “Seluruh untamu dan penggembalanya sudah aku bakar.”

Tak disangka, Ayyub malah berucap Alhamdulillah. “Allah yang telah memberikan unta-unta dan penggembala kepadaku, dan Dialah yang mengambilnya.”

Tak patah semangat, Iblis melakukan hal sama terhadap kambing Nabi Ayyub. Namun sang nabi tetap memuji Allah.

Iblis sebal. Tak juga berhasil memalingkan keteguhan Ayyub bersyukur. Iblis kemudian datang lagi kepada Allah dan meminta izin merusak anak-anak Nabi Ayyub. Dan Allah merestui hal itu.

Datanglah Iblis beserta balatentaranya mendatangkan bencana angin kencang hingga mengakibatkan rumah Nabi Ayyub hancur. Puing-puingnya menewaskan anak-anak Nabi Ayyub.

Nabi Ayyub yang mengetahui hal itu langsung memperbanyak istighfar, memohon ampunan Allah. Tapi usaha Iblis ini tidak juga berhasil memalingkan hati sang nabi.

Iblis kemudian meminta izin Allah untuk merusak tubuh Ayyub. Allah mengizinkan, tapi jangan merusak hati dan akalnya.

Kemudian Iblis mencari Ayyub yang sedang bersujud kepada Allah. Dia datang ke hadapannya seraya meniup kedua lubang hidung Ayyub. Seketika itu Ayyub merasakan panas dan gatal. Tangannya terus menggaruk badan sampai terluka. Kondisi tubuhnya semakin parah dengan banyak luka. Kemudian luka-luka di tubuhnya membusuk dan menimbulkan bau busuk. 

Orang-orang di sekitar sana mengusir Ayyub. Maka pergilah Ayyub beserta Rahmah yang setia membersamai sang nabi tinggal jauh dari warga. Keduanya menempati gubuk kecil.

Sang istri tetap melayani Nabi Ayyub dalam cobaan berat. Dia memberikan makan, dan tetap beribadah kepada Allah. Ternyata, meski tubuhnya dicoba dengan penyakit, Ayyub tetap beriman dan bersyukur kepada Allah. Sang istri juga tetap setia membersamai Nabi Ayyub dalam suka dan duka. Sungguh istri yang sangat setia dan penuh cinta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement