REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau lokasi tanggul pantai di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (20/1). Dia mengklaim, dengan adanya tanggul pantai tersebut, rembesan air laut tidak akan ada lagi.
Namun demikian, pihaknya meminta agar masyarakat bisa menjaga tanggul tersebut ”Karena tidak mungkin Pemda DKI atau pemerintah pusat membangun kembali jika ini rusak,” kata Heru di lokasi.
Dia mengatakan, alasan tersebut karena tidak adanya biaya untuk membangun hal serupa. Ihwal demikian, dia menyebut pembangunan lanjutan akan dikonsentrasikan pada daerah lainnya di Jakarta.
“Dengan adanya ini maka sekitar Cilincing dan lainnya tidak ada rembesan air laut lagi. Sekali lagi ini mohon dijaga,” kata dia.
Proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) itu, kata dia, akan terus berjalan untuk mengatasi banjir rob di wilayah pesisir. Berdasarkan pemaparan, panjang trase tanggul dalam fase A NCICD itu mencapai 46,212 Km.
Dari total tersebut, sudah dibangun 12,6 Km. Sedangkan sisanya, akan menjadi tanggung jawab Pemprov DKI sepanjang 22,4 Km dan Kementerian PUPR sekitar 11 Km.
Dalam kunjungan tersebut, Pj Gubernur Heru didampingi Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris, Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Yusmada Faizal serta Asisten Deputi bidang Budaya DKI Jakarta, Mawardi.
Dari hasil tinjauan, Pj Gubernur Heru melihat terdapat sejumlah sarana dan prasarana yang masih harus diperbaiki. Di antaranya, tempat pelelangan ikan dan tempat penampungan sementara air atau mini polder di tanggul pantai Kalibaru.
"Tempat pelelangan ikan harus diperbaiki. Kemudian, tempat parkir air yang harus disempurnakan atau mini polder. Sekali lagi, mini polder itu untuk tempat penampungan sementara air, kiri-kanan masih ada bangunan. Tolong mini polder itu dijaga juga," ucapnya.