Jumat 20 Jan 2023 20:47 WIB

Di Lokasi Kerusuhan Morowali, Wamenaker Imbau PT GNI Perbaiki Hubungan dengan Pekerja

Di PT GNI, Wamenaker bertemu dengan manajemen perusahaan.

Red: Erdy Nasrul
Tindakan provokasi dinilai jadi pemicu peristiwa kerusuhan yang terjadi di lokasi industri pengolahan nikel (Smelter) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Foto: dok. republika
Tindakan provokasi dinilai jadi pemicu peristiwa kerusuhan yang terjadi di lokasi industri pengolahan nikel (Smelter) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor meninjau PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, terkait kerusuhan pekerja yang terjadi beberapa waktu lalu.

Di PT GNI, Wamenaker bertemu dengan manajemen perusahaan. Wamenaker menyampaikan kepada manajemen perusahaan agar segera melakukan perbaikan, baik terkait K3, hubungan industrial, maupun lainnya yang terkait ketenagakerjaan.

"Tadi kita dengarkan juga, bahwa pihak manajemen menerima masukan dan menerima arahan dari kami, dari Kementerian Ketenagakerjaan untuk memperbaiki K3-nya, hubungan antara pekerja dengan manajemen, semua akan dilakukan, dan mudah-mudahan ini pelajaran yang berharga buat kita," kata Wamenaker dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (10/1/2023).

Saat kunjungan ke PT GNI pada Kamis (19/1), Wamenaker mengatakan dengan dilakukannya segala perbaikan, maka diharapkan kejadian serupa tidak terjadi lagi dan proses produksi perusahaan berjalan dengan lancar.

Wamenaker mengatakan bahwa keberadaan investasi sangat berharga karena dapat menunjang perekonomian Indonesia, terutama perekonomian masyarakat di Morowali Utara.

Meski demikian, Wamenaker menyatakan bahwa jika perusahaan terbukti melakukan pelanggaran norma-norma ketenagakerjaan, maka Kementerian Ketenagakerjaan tidak segan-segan melakukan langkah-langkah hukum.

Wamenaker mengimbau kepada manajemen perusahaan agar mau mendengarkan setiap aspirasi dari pekerja. Sementara kepada pekerja, Wamenaker meminta agar dalam menyuarakan aspirasi dilakukan secara bijaksana dengan cara menjauhi aksi-aksi yang berpotensi anarkis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement