REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut pihaknya telah mendengar kabar mengenai seorang ibu berinisial Y mengalami kelumpuhan usai menjalani operasi caesar viral di media sosial. Namun, pengecekan masih harus dilakukan.
"Masih kami cek dulu ya," ujar dr Nadia kepada Republika.co.id melalui pesan singkat, Jumat (20/1/2023).
Kasus yang diduga malapraktik tersebut dikabarkan terjadi di salah satu rumah sakit di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Dalam video, Y diceritakan mengalami lumpuh setelah operasi sesar akibat suntikan anestesi.
Y disebut mendapatkan 12 kali suntikan anestesi dan ada yang mengenai saraf tulang belakangnya. Y dikabarkan sebagai korban kedua yang dibuat lumpuh oleh dokter yang sama.
Dikonfirmasi secara terpisah, Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Slamet Budiarto juga belum bisa berkomentar. Pihaknya baru akan memeriksa kasus tersebut.
"Nanti saya cek," kata dr Slamet saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (20/1/2023).
Dalam video yang beredar, Y tampak duduk di sebuah kamar rumah sakit dan meluapkan amarahnya kepada pihak rumah sakit. Di dalam kamar tersebut, Y yang memakai kaus hitam juga ditemani beberapa anggota keluarganya.
Biasanya, sebelum menjalani operasi sesar, pasien akan diberikan obat bius agar tubuh tidak merasakan sakit ketika proses pembedahan. Ada beberapa jenis pembiusan yang dapat dilakukan.
Tentunya, pembiusan dilakukan sesuai pertimbangan dokter spesialis anastesi serta kondisi pasien dan janin dalam kandungan. Pembiusan yang umumnya dilakukan saat operasi sesar adalah anestesi epidural.