Sabtu 21 Jan 2023 11:01 WIB

BNPB Imbau Warga Cianjur di Zona Merah Segera Pindah ke Tempat Relokasi

Pemerintah telah menyelesaikan pembangunan rumah relokasi di Desa Sinargalih.

Warga beraktivitas di depan tempat darurat untuk hunian di Kampung Surupan, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Senin (9/1/2023). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Jabar Quick Response membangun 20 hunian sementara atau tempat darurat untuk hunian warga terdampak gempa bumi di kawasan tersebut.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga beraktivitas di depan tempat darurat untuk hunian di Kampung Surupan, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Senin (9/1/2023). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Jabar Quick Response membangun 20 hunian sementara atau tempat darurat untuk hunian warga terdampak gempa bumi di kawasan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat Cianjur, Jawa Barat, yang berada di zona merah atau rawan bencana agar bersedia pindah ke tempat yang disediakan. Pasalnya, rumah relokasi sudah selesai dibangun. 

"Secepatnya masyarakat pindah, secara bertahap, mengingat rumah yang disiapkan di Desa Sirnagalih telah selesai," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan tertulis dikutip di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga

Terkait pembangunan rumah yang tidak berada di zona merah, kata dia, pemerintah menyiapkan beberapa skema, antara lain masyarakat dapat membangun atau memperbaiki rumahnya secara mandiri.

"Skema bagi masyarakat yang memiliki kemampuan bisa bangun sendiri dengan anggaran yang disesuaikan dengan peraturan pemerintah dan didampingi tim teknis dari Kementerian PUPR agar secara struktur bangunan merupakan rumah tahan gempa," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, dapat melalui aplikator yang yang sudah teruji membangun rumah tahan gempa di daerah lainnya dan dapat dibantu TNI/Polri.

Saat menyambangi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (19/1), Suharyanto mengatakan proses pembersihan puing hingga kini mencapai ribuan unit. "Pembersihan puing hampir dua bulan ini sudah berhasil sebanyak 2.722 unit telah bersih. Kami menyiapkan alat berat 77 eskavator dan 30 dump truck.  Sementara 2.584 personel dibantu masyarakat bahu membahu dalam pembersihan puing," katanya.

Ia menjelaskan bagi rumah yang tidak bisa diakses menggunakan alat berat, pemerintah tetap berupaya untuk melakukan pembersihan. "Semua tempat baik itu yang bisa dilalui atau tidak bisa dilalui alat berat, diupayakan untuk dilakukan pembersihan, yang tidak bisa dilalui alat berat mau tidak mau dilakukan secara manual dengan tenaga manusia," ucap Suharyanto.

Ia menekankan, proses pembersihan yang dilakukan pemerintah tidak dipungut biaya. "Pembersihan puing dibiayai oleh pemerintah, tidak dibebankan pada masyarakat. Jika ada yang meminta imbalan, masyarakat dapat melaporkan," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement