REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pandemi Covid 19 telah berubah menjadi endemi. PT Bio Farma, selama ini memprodukai Vaksin Covid 19 yang diberi nama Indovac.
Menurut Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, pihaknya akan terus mengembangkan Vaksin IndoVac. Rencananya, vaksin Covid-19 ini akan diproduksi oleh Bio Farma menjadi vaksin Covid 19 multi-strain (dalam satu kemasan vaksin terdapat beberapa jenis vaksin), setelah wabah virus corona ini mereda.
"Bagaimana nasib Vaksin IndoVac setelah pandemi (COVID-19) ini mereda? Kami ingin (Vaksin IndoVac) menjadi vaksin multi-strain. Kami ingin memiliki satu vaksin yag bisa jadi multi-strain misalnya selain untuk Covid 19, bisa digunakan untuk vaksin flu," ujar Honesti Basyir, saat acara Media Gathering Kabupaten Subang, Sabtu (21/1).
Meskipun pandemi Covid-19 sudah mereda, menurut Honesti, Vaksin IndoVac diproyeksikan menjadi bagian dari sistem ketahanan nasional di Indonesia. "Jadi pengembangan IndoVac ke depan akan lebih kepada ke ketahanan nasional," katanya.
Bio Farma, kata dia, akan mengembangkan Vaksin IndoVac yang bisa digunakan untuk anak usia tiga sampai enam tahun. Karena, pandemi Covid-19 sudah mengubah tatanan kehidupan masyarakat. Bahkan saat pandemi sudah hampir berakhir, sektor ekonomi masyarakat masih belum benar-benar keluar dari zona tersebut.
"Untuk mempercepat pemulihan terhadap pandemi maka dibutuhkan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak terkait," katanya.
Salah satu bukti nyata bentuk kolaborasi, kata dia pada saat pandemi adalah tersalurkannya lebih dari 400 juta dosis vaksin ke 17 ribu pulau se-Indonesia.
"Selain itu, kami juga akan mencari mana yang lebih priority. Bisa saja, Indovac di hold dulu produksinya. Karena kami akan mengembangkan dan memproduksi vaksin diare bayi," katanya.