Ahad 22 Jan 2023 06:35 WIB

Menlu AS Sebut Ketegangan dengan China Menurun

Dunia menaruh harapan pada hubungan China dan AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Sekretaris Negara Amerika Serikat Antony Blinken berbicara kepada media saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed Bin Adbulrahman Al Thani di Klub Diplomatik, Selasa, 22 November 2022. Blinken mengatakan, ketegangan antara negaranya dan China telah menurun.
Foto: AP Photo/Ashley Landis
Sekretaris Negara Amerika Serikat Antony Blinken berbicara kepada media saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed Bin Adbulrahman Al Thani di Klub Diplomatik, Selasa, 22 November 2022. Blinken mengatakan, ketegangan antara negaranya dan China telah menurun.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, ketegangan antara negaranya dan China telah menurun. Hal itu disampaikan ketika dia diagendakan mengunjungi Beijing pada awal Februari mendatang.

“Saya kira begitu, karena ketika Anda berbicara dan terlibat, hal itu cenderung memiliki efek demikian,” kata Blinken saat ditanya di University of Chicago tentang apakah ketegangan dengan China telah mereda, Jumat (20/1/2023).

Baca Juga

Menurutnya, dunia memang menaruh harapan pada hubungan China dan AS. “Seluruh dunia mengharapkan kami untuk mengelola hubungan ini secara bertanggung jawab. Mereka tahu bahwa cara kami mengelola sebenarnya akan memengaruhi mereka juga,” ucap Blinken.

Kendati demikian, Blinken tetap memberi peringatan pada Beijing terkait isu Taiwan. Menurutnya, China semakin agresif menebar ancaman kepada Taipei. “Apa yang telah kita lihat selama beberapa tahun terakhir adalah, menurut saya, China membuat keputusan bahwa tidak lagi nyaman dengan status quo (Taiwan); status quo yang telah berlaku selama beberapa dekade yang sebenarnya berhasil dalam hal hubungan antara negara kami dan mengelola situasi yang sulit,” kata Blinken.

"Apa yang kami katakan kepada China adalah, mereka mengatakan ini (isu Taiwan) adalah masalah kedaulatan bagi kami; tanggapan kami adalah ini adalah kepentingan AS dan negara-negara di seluruh dunia,” ujar Blinken, menunjuk dominasi Taiwan dalam semikonduktor yang penting bagi ekonomi global.

China diketahui mengklaim Taiwan sebagai bagian dari teritorialnya. Namun Taipei menentang klaim tersebut. Taiwan merasa tak pernah menjadi bagian dari China dan berhak untuk memiliki pemerintahan sendiri. AS tak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan. Namun dalam persengketaan dengan Beijing, Washington memihak pada Taipei. Taiwan menjadi salah satu itu yang meruncingkan hubungan AS-Taiwan.

Menurut seorang pejabat AS, Blinken akan melakukan kunjungan ke China pada 5-6 Februari mendatang. Kunjungan itu diputuskan setelah Presiden AS Joe Biden bertemu Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Bali pada November 2022 lalu. Itu merupakan pertemuan tatap muka pertama Biden dengan Xi sejak dia menjabat sebagai presiden AS.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement