REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing masuk bersih sebesar Rp 14,8 triliun pada periode 16-19 Januari 2023. Mayoritas dana asing itu masuk ke pasar surat berharga negara (SBN).
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (21/1/2023), Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan modal asing masuk ke pasar SBN mencapai Rp 14,49 triliun. Selain itu terdapat pula modal asing masuk ke pasar saham sebanyak Rp 300 miliar.
Dengan demikian sejak 1-19 Januari 2023, tercatat aliran modal asing masuk bersih Rp 36,33 triliun di pasar SBN. Namun terdapat modal asing keluar bersih di pasar saham senilai Rp 7,94 triliun.
Meski terdapat aliran modal asing yang masuk tersebut, nilai tukar rupiah dibuka sedikit melemah dari Rp 15.100 per dolar AS pada penutupan Kamis (19/1/2023) menjadi Rp15.120 per dolar AS pada pembukaan Jumat (20/1/2023).
Selain rupiah, indeks dolar AS (DXY) pun melemah ke level 102,06. Indeks dolar AS adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
Sementara itu, imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun terlihat menurun tipis dari 6,63 persen ke level 6,62 persen. Meski menurun, level yield surat utang Indonesia masih cukup menarik dan jauh dari yield surat utang Amerika Serikat atau UST Treasury Note tenor 10 tahun yang berada di level 3,392 persen.
Di sisi lain, premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 87,21 basis poin (bps) per 19 Januari 2023 dari 86,08 bps per 13 Januari 2023.