REPUBLIKA.CO.ID, SALERNO -- Presiden Salernitana Danilo Iervolino menuntut adanya revolusi sepak bola di Italia dengan aturan yang jelas dan lebih banyak melakukan pemeriksaan setelah kasus manipulasi laporan keuangan Juventus atau Plusvalenza terungkap. Bianconeri pun kini mendapatkan hukuman pengurangan 15 poin di klasemen Serie A Liga Italia.
Juventus adalah satu-satunya klub yang dihukum setelah penyelidikan awal dilakukan dan sempat dihentikan pada Mei 2022. Namun kasus tersebut kembali bergulir usai adanya bukti baru. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran bagi perbaikan sepak bola di Italia.
“Sepak bola perlu ditingkatkan dalam hal kedewasaan dan menerima konsekuensi atas tindakan mereka tanpa berlarut-larut,” kata Iervolino kepada DAZN dilansir dari Football Italia, Ahad (22/1/2023).
Iervolino menegaskan Serie A harus maju dan dari kasus tersebut. Serie A perlu melakukan langkah revolusi terhadap sepak bola Italia dengan ausit dan aturan yang jelas. Harapannya agar kejadian seperti itu tak akan lagi terjadi di masa akan datang.
Iervolino terbilang baru di dunia sepak bola setelah membeli Salernitana pada 31 Desember 2021 dari Claudio Lotito. Kesepakatan itu datang di menit-menit akhir sebelum tenggat waktu karena Salernitana akan dikeluarkan dari Serie A akibat gagal menemukan pemilik baru.
Aturan saat ini melarang satu orang atau organisasi memiliki dua klub di divisi yang sama. Jadi ketika Salernitana mendapatkan promosi dari Serie A, Lotito harus menjualnya karena ia juga pemilik Lazio. Salernitana kini duduk di posisi ke-16 klasemen sementara Serie A.
Juventus dilaporkan memiliki waktu 30 hari untuk mengajukan banding atas hukuman tersebut. Nyonya Tua siap menggunakan haknya dengan mengajukan banding ke Dewan Jaminan Olahraga yang berada di bawah Komite Olimpiade Italia.