REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Rajab adalah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT. Pada bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunah. Dalil atau argumentasinya adalah sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW:
مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ أَشْهُرِ اللّٰهِ الْحُرُمِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا
Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari. (kitab Mafatih al- Ghaib).
Puasa sunah pada bulan Rajab memiliki sejumlah keutamaan. Di antaranya adalah berpuasa sunah pada bulan Rajab lebih utama dibanding puasa tiga puluh hari di bulan-bulan biasa. Selain itu sehari puasa Rajab pahalanya sebanyak ibadah 900 tahun. Sebagaimana hadits yang dinukil Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin:
صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام
“Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.”
من صام ثلاثة أيام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب الله له بكل يوم عبادة تسعمائة عام
“Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun.”
Ulama berbeda pendapat tentang melakukan puasa sunah Rajab sebulan penuh. Ada yang berpendapat makruh jika dilakukan sebulan penuh. Ada juga yang berpendapat boleh asalkan tidak khawatir terhadap kesehatannya. Namun kebanyakan ulama berpendapat untuk memperbanyak puasa di bulan rajab dengan melaksanakannya pada hari-hari yang utama. Seperti Ayyamul Bidh yakni tanggal pertengahan bulan Rajab yakni pada 13-15. Lalu ada juga yang menganjurkan melakukan puasa rajab dengan selang seling artinya satu hari puasa hari berikutny tidak. Atau melakukannya pada hari senin dan kamis.
Maka bagi yang hendak berpuasa sunah Rajab dapat membaca niat pada malam harinya sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah
Apabila lupa membacanya pada malam hari, maka boleh membacanya pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari selagi belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Redaksi niatnya sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah