REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan sistem pemilihan ketua umum (Ketum) PSSI menggunakan vote, jadi bukan tidak mungkin apabila dirinya tidak terpilih.
Menanggapi hal tersebut, Erick mengatakan bahwa jika yang tidak terpilih sebagai ketum harus legowo. Bahkan, ia mengaku tidak tahu menahu kemungkinan hasil dari pemilihan pada 16 Februari mendatang.
"Kita nggak tahu (tanggal 16 Februari bakal gimana), apalagi pemilihannya itu individu, ada ketua, wakil ketua, Exco harus ada kebersamaan. Yang menang kita hormati, yang kalah ya sudah, legowo. bukan nggak mungkin saya yang kalah namanya pemilihan, emang bisa kita maksa voter, nggak bisa." kata Erick, Sabtu (21/1/2023).
Erick mengatakan bahwa jika para voter memiliki niatan yang sama dengan dirinya untuk membersihkan sepakbola dirinya mengaku siap. Akan tetapi ia mengatakan itu bukan menjadi alasan dirinya terpilih namun bersama memperbaiki sepakbola Indonesia.
"Kalau misalnya para voter hatinya sama membangun sepak bola yang bersih, sepakbola yang pemersatu, sepakbola yang membuat bahagia, Ayo, ini yang kita sama sama, ini bukan karena saya," tegasnya.
Selain itu, Erick juga mengatakan bahwa dirinya membuka komunikasi dengan para voters yang tidak terlibat dalam pencalonannya sebagai Ketum PSSI. Bahkan ia mengaku siap untuk berdiskusi.
"Saya berikan kepada mereka untuk berkomunikasi bersama saya tapi tidak secara individual. Karena kami mau membangun jadi saya perlu banyak mendengar," ujarnya.
Selanjutnya, Erick menantang kepada para voters, khususnya bagi mereka yang mengiringinya saat mendaftar sebagai Ketum PSSI beberapa waktu lalu.
"Kemarin saya diundang untuk mendaftarkan bersama mereka. Kita lihat saja apakah yang mengiringi saya benar-benar menjadi voters," pungkasnya.