REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bekerja sama dengan raksasa penerbangan Boeing untuk mengembangkan pesawat komersial generasi mendatang. Pesawat tersebut ditargetkan dapat mengeluarkan lebih sedikit karbon.
NASA, yang bidangnya juga mencakup peneliti aeronautika, akan menginvestasikan 425 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 6,4 triliun selama tujuh tahun dalam proyek Sustainable Flight Demonstran (SFD). Sementara itu, Boeing dan mitranya akan menghabiskan sekitar 725 juta dolar AS atau sekitar Rp 10,9 triliun.
"Kami ingin menghasilkan pesawat komersial masa depan yang lebih hemat bahan bakar dengan manfaat bagi lingkungan, industri penerbangan komersial, dan penumpang di seluruh dunia," kata kepala NASA Bill Nelson dalam sebuah pernyataan, dilansir Japan Today, Ahad (22/1/2023).
Jika penelitiannya berhasil, teknologi tersebut akan diaplikasikan di pesawat komersial untuk mengudara pada tahun 2030-an, menurut Nelson. Perjanjian tersebut menuntut NASA dan Boeing untuk membangun, menguji, dan menerbangkan pesawat demo lorong tunggal skala penuh.
"Teknologi yang didemonstrasikan dan diuji sebagai bagian dari program SFD akan menginformasikan desain masa depan dan dapat menghasilkan terobosan aerodinamika dan peningkatan efisiensi bahan bakar," kata Boeing.