REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Yayasan Taruna Bakti mengumpulkan donasi untuk membantu penanganan dampak musibah gempa di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Dana yang terkumpul ditujukan, antara lain untuk sekolah yang terdampak bencana gempa di Cianjur.
Donasi itu dikumpulkan Yayasan Taruna Bakti, di antaranya dari siswa, orang tua siswa, juga para pegawai di lingkungan Taruna Bakti. “Terkumpul Rp 61.384.400 sejak November hingga Desember tahun 2022,” ujar Pembina Yayasan Taruna Bakti Hendro Martono, lewat keterangan resminya, Sabtu (21/1/2023).
Menurut Hendro, donasi yang terkumpul itu digunakan untuk membeli tenda darurat, fasilitas pembelajaran anak, alat tulis sekolah, juga tangki air. Ia mengatakan, bantuan disalurkan, antara lain ke dua sekolah yang mengalami kerusakan sekitar 95 persen akibat musibah gempa bumi, yaitu SMK AMS Siliwangi dan SMK PGRI Kabupaten Cianjur.
“Tim internal kami sebelumnya sudah melakukan survei kepada daerah terdampak (bencana gempa) dan menemukan dua sekolah yang terdampak parah,” kata Hendro.
Selain ke sekolah, bantuan juga disalurkan ke Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Bukan hanya menyalurkan bantuan, Yayasan Taruna Bakti juga melakukan kegiatan trauma healing terhadap anak-anak korban gempa di tiga titik pengungsian wilayah Desa Gasol.
Kegiatan trauma healing itu, di antaranya dengan membaca dongeng, menyanyikan lagu-lagu, dan main tebak-tebakan. “Trauma healing dilakukan agar anak tidak mengalami trauma berkepanjangan. Mereka pun diharapkan kembali percaya diri dan sembuh dari trauma,” ujar Hendro.
Pengurus Yayasan Taruna Bakti Freddy Gunawan mengatakan, bantuan sosial dari Yayasan Taruna Bakti ini diharapkan dapat membantu pemulihan warga terdampak bencana gempa di Cianjur. Kegiatan trauma healing juga diharapkan dapat memulihkan kondisi anak-anak di Cianjur. “Ini sebagai bentuk solidaritas dan kesetiakawanan sosial,” ujar dia.