Ahad 22 Jan 2023 16:42 WIB

Protes Antipemerintah Meluas, Peru Tutup Situs Wisata Machu Picchu

Ratusan pengunjung terjebak di Machu Picchu.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Reiny Dwinanda
Situs wisata Machu Picchu, Peru. Peru menutup situs wisata Machu Picchu pada Sabtu (21/1/2023) menyusul meluasnya protes antipemerintah.
Foto: EPA
Situs wisata Machu Picchu, Peru. Peru menutup situs wisata Machu Picchu pada Sabtu (21/1/2023) menyusul meluasnya protes antipemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Peru menutup situs wisata Machu Picchu pada Sabtu (21/1/2023) menyusul meluasnya protes antipemerintah. Kementerian Kebudayaan menutup objek wisata paling terkenal di negara itu serta Jalur Inca yang mengarah ke situs tersebut untuk melindungi keselamatan wisatawan dan penduduk pada umumnya.

"Ada 417 pengunjung yang terjebak di Machu Picchu dan tidak bisa keluar, dan lebih dari 300 orang asing," kata Menteri Pariwisata Luis Fernando Helguero.

Baca Juga

Penutupan benteng Inca yang berasal dari abad ke-15 itu berlangsung ketika pengunjuk rasa turun ke jalan di Ibu Kota Lima. Para pengunjuk rasa melakukan perjalanan ke Ibu Kota dari daerah Andes yang terpencil. Mereka menuntut pengunduran diri Presiden Dina Boluarte.

Kota Cusco, tempat Machu Picchu berada, telah menjadi lokasi beberapa bentrokan paling intens. Bentrokan menyebabkan hilangnya pendapatan pariwisata secara signifikan.