REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Turis China kembali berwisata ke Thailand. Fenomena ini menjadi perjalanan pertama mereka ke luar negeri sejak Pemerintah China mengakhiri pembatasan Covid-19 yang ketat dan membuka kembali perbatasannya.
"Karena pandemi, kami tidak keluar dari China selama tiga tahun," kata turis dan pemilik bisnis Kiki Hu, 28, di Krabi, pantai barat daya Thailand.
"Sekarang kita bisa pergi dan datang ke sini untuk liburan. Saya merasa sangat bahagia dan emosional," ujar Hu.
Sejumlah tempat wisata di Asia telah bersiap untuk menyambut kembali turis China. Thailand hingga Jepang bergantung pada China sebagai sumber pengunjung asing terbesar mereka.
Seorang pebisnis Yoyo Chen dari Yiwu di China tengah, mengatakan, kembali ke Thailand terasa seperti pulang ke rumah. Chen mengaku rindu menyantap aneka seafood dan ketan mangga khas Thailand.
"Saya di sini untuk makan makanan laut. Sebelumnya, ketika saya di sini, saya makan nasi ketan mangga yang enak. Ketika China saya terus memikirkan ketan mangga. Saya juga menantikan untuk mengunjungi pantai di Thailand," kata Chen.
Chen mengaku sangat terkesan dengan Thailand. Menurutnya, industri pariwisata Thailand lebih berkembang. Berakhirnya pembatasan ketat di China disambut baik oleh bisnis. Kendati demikian, ada beberapa kekhawatiran tentang lonjakan besar infeksi Covid-19 di China setelah berakhirnya kebijakan zero-Covid.
"Kami senang China akhirnya mengizinkan orangnya bepergian. Saat ini, kami telah menerima beberapa pemesanan hingga Maret," kata Woranuch Maungtong, manajer Tip-Top Destination di Phuket, yang menyediakan layanan harian kapal cepat ke pulau-pulau terdekat.
China menyumbang hampir sepertiga dari 40 juta kedatangan turis asing Thailand pada pra-pandemi 2019. Pemerintah Thailand mengharapkan setidaknya lima juta kedatangan turis China datang tahun ini. Pemerintah berharap sekitar 300.000 turis China datang ke Thailand pada kuartal pertama 2023.