REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, melaporkan kejadian longsor di sejumlah desa pada Jumat (20/1/2023) dan Sabtu (21/1/2023). Longsor yang terjadi di beberapa titik berdampak terhadap rumah warga dan jalan umum.
Longsor terjadi setelah turun hujan intensitas ringan hingga lebat yang berlangsung beberapa jam. Berdasarkan Kaji Cepat dari BPBD Kabupaten Kuningan, longsor dilaporkan terjadi di sembilan dusun, yang tersebar di lima desa. “Tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah longsor di sejumlah dusun tersebut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana, Ahad (22/1/2023).
Bencana longsor terjadi, antara lain di wilayah Dusun Cikaso, Desa Patala, Kecamatan Cilebak. Indra menjelaskan, di wilayah tersebut longsor terjadi pada tebing kebun milik dua warga. Satu rumah warga dilaporkan ambruk terkena longsoran. Sementara satu rumah warga lainnya tertimpa longsoran pada bagian tembok belakang.
Dilaporkan ada tiga rumah lainnya yang terancam terdampak longsor. “Bagi warga yang rumahnya terdampak longsor di Dusun Cikaso, Desa Patala, untuk sementara tinggal di rumah kerabat masing-masing,” kata Indra.
Longsor juga dilaporkan terjadi di Dusun Cimahi, Dusun Jatirasa, dan Dusun Ciraharja wilayah Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru. Longsor pada tebing di wilayah tersebut dilaporkan berdampak terhadap halaman rumah warga, jalan lingkungan, gang, saluran air, serta ruas jalan penghubung Dusun Ciraharja-Desa Gunungmanik dan jalan penghubung Desa Gunungmanik-Desa Pinara.
Di kawasan Blok Jati Kaler, Desa Jagara, Kecamatan Darma, longsoran dilaporkan berdampak terhadap ruas jalan nasional Kuningan-Ciamis. Menurut Indra, ruas jalan terdampak longsor itu masih bisa dilewati kendaraan. Garis polisi dipasang di titik longsoran sebagai rambu tanda bahaya bagi pengguna jalan.
Bencana longsor juga terjadi di Blok Pintuhek, Dusun Pahing, Desa Kertawirama, Kecamatan Nusaherang, yang menyebabkan tembok dapur satu rumah warga jebol. Satu rumah lainnya dilaporkan terancam.
Sementara di wilayah Desa Tundagan, Kecamatan Hantara, longsor dilaporkan terjadi di kawasan Dusun Kosambi, Dusun Cipipisan, dan Dusun Ciagi. Di Dusun Ciagi ada tiga rumah dan jalan yang dilaporkan terancam terkena longsor.
Indra mengatakan, BPBD Kuningan sudah menurunkan tim asesmen ke semua lokasi longsor. BPBD juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Di sejumlah titik, aparat desa beserta masyarakat bergotong royong membersihkan sisa longsoran.
BPBD Kabupaten Kuningan mengimbau masyarakat tetap waspada akan potensi bencana saat musim hujan ini. Indra mengatakan, potensi longsor atau pergerakan tanah di Kuningan cukup tinggi, serta ada beberapa sungai yang berpotensi meluap dan dapat memicu banjir.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata Indra, saat ini hingga Februari 2023 diprakirakan masa puncak musim hujan. “Kami imbau masyarakat untuk selalu waspada,” kata Indra.