Senin 23 Jan 2023 08:35 WIB

Angka Kemiskinan di Indramayu Terus Menurun

Pemkab Indramayu mencatat ada penurunan angka kemiskinan di daerah itu pada 2022.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Dua orang anak bermain di depan rumahnya di kampung nelayan Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat. Pemkab Indramayu mencatat ada penurunan angka kemiskinan di daerah itu pada 2022.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Dua orang anak bermain di depan rumahnya di kampung nelayan Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat. Pemkab Indramayu mencatat ada penurunan angka kemiskinan di daerah itu pada 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Angka kemiskinan di Kabupaten Indramayu pada 2022 mengalami penurunan. Pemkab Indramayu terus berupaya agar warga miskin terus berkurang.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, angka penduduk miskin di Indramayu pada tahun 2022 adalah 53.050 jiwa. Sedangkan pada tahun 2021, penduduk miskin di ‘Kota Mangga’ mencapai 75.820 jiwa.

Baca Juga

Bupati Indramayu, Nina Agustina, mengatakan, penurunan angka kemiskinan itu tidak terlepas dari adanya intervensi Pemkab Indramayu terhadap penyebab timbulnya kemiskinan.

"Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya kemiskinan ekstrem. Faktor ekonomi tentu saja menjadi penyebab utama. Karena itu, kami berupaya agar perekonomian masyarakat bangkit," kata Nina, Ahad (22/1/2023).

Salah satu langkah yang dilakukan di antaranya dengan penguatan sektor ekonomi melalui kegiatan yang berbasis ketenagakerjaan serta mendorong peningkatan usaha mikro kecil dan menengah.

"Kita memiliki program Peri (Perempuan Berdikari) dan Kruwcil (Kredit Usaha Warung Kecil) yang kemudian menciptakan magnet ekonomi di tengah masyarakat secara langsung dengan kegiatan UMKM mandiri," terang Nina.

Nina mengatakan, berbagai upaya untuk menurunkan penduduk miskin di Kabupaten Indramayu akan terus dilakukan. Sehingga diharapkan, pada tahun 2023 ini Kabupaten Indramayu tidak lagi masuk dalam kelompok daerah dengan angka kemiskinan ekstrim di Jawa Barat.

"Semua harus bekerja, bergerak bersama-sama. Program yang sudah berjalan dari hulu ke hilir harus lebih ditingkatkan agar pendapatan masyarakat kita terus meningkat," pungkas Nina.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement