Senin 23 Jan 2023 09:29 WIB

Yellen: Kongres Setujui Anggaran 80 Miliar Dolar AS untuk IRS 

AS akan memburu 600 miliar dolar AS tagihan pajak yang belum dibayar.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Menteri Keuangan Janet Yellen mendengarkan, 15 September 2022, di Lanham, Md. Yellen mengunjungi Senegal dengan pesan tentang masa depan hubungan AS-Afrika. Yellen nantinya akan mengunjungi Zambia dan Afrika Selatan sebagai bagian dari perjalanan selama 10 hari.
Foto: AP Photo/Alex Brandon
Menteri Keuangan Janet Yellen mendengarkan, 15 September 2022, di Lanham, Md. Yellen mengunjungi Senegal dengan pesan tentang masa depan hubungan AS-Afrika. Yellen nantinya akan mengunjungi Zambia dan Afrika Selatan sebagai bagian dari perjalanan selama 10 hari.

REPUBLIKA.CO.ID, ZAMBIA -- Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Ahad (23/1/2023) kemarin mengatakan pembangunan kembali Internal Revenue Service (IRS) akan menjadi salah satu prioritas utamanya di tahun-tahun mendatang. IRS adalah lembaga pemerintah federal AS yang bertanggung jawab mengumpulkan pajak dan menetapkan hukum pendapatan dalam negeri.

Yellen mengatakan Kongres telah menyetujui pendanaan sekitar 80 miliar dolar AS untuk membantu IRS mengurangi simpanan pengembalian pajak yang sangat besar. Pemerintah AS akan memburu 600 miliar dolar AS tagihan pajak yang belum dibayar.

Baca Juga

Sebagai Menteri Keuangan, Yellen akan mengawasi penerapan undang-undang seperti Undang-Undang Pengurangan Inflasi, yang mencakup pendanaan IRS dan meloloskan jalur partai tahun lalu. Yellen melobi keras Kongres untuk membantu IRS menangani permasalahan pengembalian pajak dan kurangnya personel untuk melakukan audit yang rumit terhadap pembayar pajak berpenghasilan tinggi.

"Saya senang dengan undang-undang yang disahkan. IRS perlu direnovasi sepenuhnya, dan ini adalah tugas besar," kata Yellen dikutip Reuters, Senin (23/1/2023).

Sementara itu, partai Republik berusaha memangkas puluhan miliar dana IRS dari undang-undang tersebut. Undang-undang tersebut juga mencakup kredit pajak sekitar 270 miliar dolar AS untuk kendaraan listrik, hingga panel surya.

"Saya ingin melihat kemajuan pekerjaan itu. Mungkin itu bukan hal yang paling seksi di dunia, tapi saya pikir jika Anda ingin membuat perbedaan di dunia, Anda harus menindaklanjutinya," katanya.

Yellen mengakui Kongres yang terbelah mengurangi kemungkinan meloloskan undang-undang untuk memajukan agenda Biden. Meski demikian, dia akan tetap memperjuangkannya sekama menjabat sebagai Menteri Keuangan AS. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement