Senin 23 Jan 2023 10:37 WIB

Lanjutkan Program Green Kurban, Sinergi Foundation Lakukan Penanaman Mangrove

Melalui Green Kurban setiap hewan kurban yang dipotong diiringi penanaman pohon

Sinergi Foundation kembali melakukan aksi penanaman pohon sebagai wujud realisasi dan keberlanjutan dari program Green Kurban di tahun 2022 lalu.
Foto: Sinergi Foundation
Sinergi Foundation kembali melakukan aksi penanaman pohon sebagai wujud realisasi dan keberlanjutan dari program Green Kurban di tahun 2022 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Sinergi Foundation kembali melakukan aksi penanaman pohon sebagai wujud realisasi dan keberlanjutan dari program Green Kurban di tahun 2022 lalu. Penanaman pohon ini dilakukan di kawasan konservasi Mangrove, Panorama Kili-Kili, Teluk Pangpang, Banyuwangi Jawa Timur pada Sabtu (21/1/2023) lalu.

Sebanyak 8.000 pohon mangrove ditanam di kawasan tersebut, dan proses penanaman memakan waktu selama 2 hari. Penanaman dihadiri oleh berbagai elemen yang ada di Banyuwangi seperti Dinas Perikanan Banyuwangi, Kerawat Desa, Nelayan, dan pelajar tingkat SMA maupun Mahasiswa dari beberapa kampus di Banyuwangi. Semua elemen tersebut ikut serta secara langsung menanam pohon Mangrove di Kawasan Teluk Pangpang.

Kawasan Teluk Pangpang menjadi pilihan tempat sebagai penanaman pohon Mangrove karena kelompok nelayan di kawasan tersebut merupakan binaan dari Sinergi Foundation dan telah didampingi sejak tahun 2020. Dengan adanya program Green Kurban yang telah dilakukan tahun 2022 lalu, di mana dari satu hewan yang dikurbankan turut pula ditanam satu pohon sebagai ikhtiar penghijauan bumi. 

photo
Sinergi Foundation kembali melakukan aksi penanaman pohon sebagai wujud realisasi dan keberlanjutan dari program Green Kurban di tahun 2022 lalu. - (Sinergi Foundation)

Sinergi Foundation ingin turut serta dalam melestarikan lingkungan, salah satunya melakukan penanaman pohon Mangrove. “Dulu itu Teluk Pangpang ini merupakan hutan Mangrove dengan luas mencapai ratusan hektar, Tapi pada tahun 80 an terjadi penebangan besar-besaran sehingga hutan mangrove ini dijadikan tambak udang,” ujar Yuyu Wahyudin, pendamping program Sinergi Foundation.

Lebih lanjut Yuyu menambahkan bahwa, luas hutan Mangrove tersebut kian menyempit luas hanya tinggal beberapa petak saja. Sehingga menyebabkan terjadinya abrasi pantai dan banjir ROB. “Semakin hari daratan pesisirnya semakin terkikis, dan banjir tersebut sampai pada tempat pelelangan ikan nelayan,” ujar Yuyu dalam siaran pers, Senin (23/1/2023).

Melihat kawasan hutan Mangrove di kawasan Teluk Pangpang yang kini kian mengkhawatirkan, kelompok nelayan kawasan tersebut berkomitmen untuk melakukan konservasi dengan menanam kembali pohon Mangrove sebagai usaha reboisasi di lahan yang gundul tersebut.

Sinergi Foundation melalui program Green Kurban mempunyai komitmen dalam mendorong upaya pelestarian lingkungan dengan melakukan aksi penanaman pohon Mangrove di kawasan Teluk Pangpang.

Namun tidak hanya melakukan aksi penanaman pohon saja, pasca penanaman Mangrove Sinergi Foundation melalui program pemberdayaan pesisir akan mendorong nelayan sekitar.

“Rencananya kita akan melakukan pembinaan dan pendampingan nelayan menggunakan metode Integrated Farming, di mana melakukan perpaduan antara konservasi Mangrove dan budidaya kepiting bakau. Harapannya kegiatan ini dapat mendukung peningkatan perekonomian nelayan sekitar,” ujar Yuyu.

Sinergi Foundation (SF) sendiri merupakan lembaga filantropi yang mengelola dana Wakaf, Zakat, Infak-Sedekah, serta dana sosial lainnya melalui program inovasi sosial pemberdayaan. Dalam penyaluran dana ziswaf yang terhimpun, Sinergi Foundation memiliki beberapa program di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan sosial.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement