Senin 23 Jan 2023 13:50 WIB

Paus Fransiskus Serukan Diakhirinya Kekerasan Demo di Peru

Hampir 50 orang tewas selama demonstrasi anti pemerintah beberapa pekan terakhir.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjuk rasa anti-pemerintah berkumpul di luar bandara Alfredo Rodriguez Ballon di Arequipa, Peru, Jumat, 20 Januari 2023.
Foto: AP Photo/Jose Sotomayor
Pengunjuk rasa anti-pemerintah berkumpul di luar bandara Alfredo Rodriguez Ballon di Arequipa, Peru, Jumat, 20 Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Paus Fransiskus pada Ahad (22/1/2023) waktu setempat menyerukan diakhirinya kekerasan imbas kerusuhan aksi demonstrasi di Peru. Hampir 50 orang tewas selama demonstrasi anti pemerintah dalam beberapa pekan terakhir. Protes pun meluas ke seluruh negeri.

"Tidak ada lagi kekerasan, terlepas dari mana asalnya. Tidak ada lagi kematian," kata Paus Fransiskus pada pidato mingguannya kepada ribuan orang di Lapangan Santo Petrus.

Baca Juga

Aksi protes berkobar di Peru sejak Presiden Pedro Castillo digulingkan pada Desember. Castillo berusaha membubarkan badan legislatif untuk mencegah pemungutan suara pemakzulan.

"Kekerasan memadamkan harapan akan solusi yang adil untuk masalah," kata Fransiskus.