Senin 23 Jan 2023 16:24 WIB

Dorong TKDN, SKK Migas Integrasikan Kapasitas Pabrik Lokal

SKK Migas fokus untuk mengintegrasikan kapasitas produsen pabrikan lokal.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada tahun ini fokus untuk mengintegrasikan kapasitas produsen pabrikan lokal untuk menunjang industri hulu migas.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada tahun ini fokus untuk mengintegrasikan kapasitas produsen pabrikan lokal untuk menunjang industri hulu migas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada tahun ini fokus untuk mengintegrasikan kapasitas produsen pabrikan lokal untuk menunjang industri hulu migas. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan integrasi ini dilakukan agar bisa mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sektor hulu migas.

“Jika kapasitas mereka diintegrasikan maka produk-produk penunjang hulu migas buatan dalam negeri yang memenuhi standar internasional akan lebih banyak lagi. Hal ini tentunya akan mendukung pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari," tambah Dwi melalui keterangan tertulisnya, Senin (23/1/2023).

Baca Juga

Selain untuk mendongkrak kinerja hulu migas dalam memenuhi target produksi, menurut Dwi, pengembangan local content di industri hulu migas akan menimbulkan dampak berganda bagi perekonomian nasional. Di sana ada perluasan kesempatan berusaha dan penyerapan tenaga kerja lokal.

Sebagai catatan, nilai kontribusi migas terhadap industri lain pada periode 2020-Juni 2022 telah mencapai Rp 174,53 triliun. Nilai tersebut jauh di atas nilai kontrak komoditas utama migas sendiri yang sebesar Rp 141,20 triliun.