REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir meneken perjanjian pembiayaan 1,5 miliar dolar AS dengan International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) untuk mendanai perdagangannya, termasuk impor produk energi dan komoditas penting, CNBC Arabia melaporkan dikutip dari Reuters, Senin (23/1/2023).
Tahun lalu, Mesir menandatangani perjanjian serupa yang bernilai 1,5 miliar dolar AS dengan ITFC yang berkantor pusat di Jeddah, Arab Saudi. ITFC memang sering mendanai impor komoditas Mesir, termasuk biji-bijian dan minyak bumi.
Menteri Perencanaan Mesir Hala al-Saeed, mengatakan, portofolio kerja sama pembiayaan antara Mesir dan korporasi sejauh ini sudah berjumlah 14,5 miliar dolar AS, menurut pernyataan Kementerian Perencanaan yang diposting melalui akun Facebook-nya.
Al-Saeed menambahkan, penandatanganan kerja sama terbaru untuk memperbarui kerja sama antara Mesir dan ITFC pada 2018. Dengan perjanjian itu, keduanya akan kembali bermitra selama lima tahun ke depan.
Adapun, batas kredit perjanjian turut dinaikkan dari tiga miliar dolar AS menjadi enam miliar dolar AS. Diketahui, baru-baru ini Mesir menyetujui paket dukungan IMF senilai tiga miliar dolar AS karena menghadapi krisis mata uang yang diperparah oleh perang Rusia di Ukraina.
Krisis itu telah menaikkan tagihan untuk gandum dan minyak serta memberikan pukulan terhadap jumlah wisatawan dari kedua negara. Seperti diketahui, pariwisata adalah salah satu sumber utama pemasukan di sektor riil bagi Mesir.