Senin 23 Jan 2023 16:48 WIB

Ukraina: Keraguan Barat Membunuh Rakyat Kami

Jerman berada di bawah tekanan yang cukup besar untuk menyediakan tank.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
 FILE - Kanselir Jerman Olaf Scholz berbicara kepada tentara di depan tank tempur utama Leopard 2 setelah pelatihan Angkatan Darat dan latihan instruksi di Ostenholz, Jerman, Senin, 17 Oktober 2022. Jerman telah menjadi salah satu pemasok senjata utama Ukraina dalam 11 bulan sejak invasi Rusia. Perdebatan di antara sekutu tentang manfaat pengiriman tank tempur ke Ukraina telah memusatkan perhatian tanpa henti pada Jerman, yang tank Leopard 2-nya digunakan oleh banyak negara lain dan telah lama diincar oleh Kyiv.
Foto: Moritz Frankenberg/dpa via AP, FILE
FILE - Kanselir Jerman Olaf Scholz berbicara kepada tentara di depan tank tempur utama Leopard 2 setelah pelatihan Angkatan Darat dan latihan instruksi di Ostenholz, Jerman, Senin, 17 Oktober 2022. Jerman telah menjadi salah satu pemasok senjata utama Ukraina dalam 11 bulan sejak invasi Rusia. Perdebatan di antara sekutu tentang manfaat pengiriman tank tempur ke Ukraina telah memusatkan perhatian tanpa henti pada Jerman, yang tank Leopard 2-nya digunakan oleh banyak negara lain dan telah lama diincar oleh Kyiv.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV - Ukraina mengatakan, keraguan dunia membunuh lebih banyak rakyat Ukraina. Komentar pesimistis ini muncul setelah Jerman menunda keputusan untuk memasok tank Leopard ke Ukraina demi memperkuat kapasitas tempur Kiev melawan Rusia.

"Keraguan hari ini membunuh lebih banyak rakyat kami," tulis penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak di Twitter seperti dikutip laman Aljazirah, Ahad (22/1/2023). "Setiap hari penundaan adalah kematian orang Ukraina. Berpikir lebih cepat," imbuhnya.

Baca Juga

Sekitar 50 negara pada Jumat lalu sepakat untuk memasok Ukraina dengan perangkat keras militer senilai miliaran dolar. Itu termasuk kendaraan lapis baja dan amunisi untuk membantu Kiev melawan serangan pasukan Rusia.

Jerman berada di bawah tekanan yang cukup besar untuk menyediakan tank. Namun setelah pertemuan tersebut, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan, belum dapat memutuskannya. "Kami masih belum dapat mengatakan kapan keputusan akan diambil, dan keputusan apa yang akan diambil, terkait dengan tank Leopard," kata Pistorius.

Ukraina telah meminta bantuan tank Leopard 2 buatan Jerman. Beberapa sekutu sependapat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang mengatakan tank-tank itu penting untuk perjuangan Ukraina dengan tetangganya yang jauh lebih besar.

Pada Sabtu (21/1/2023), menteri luar negeri Latvia Edgars Rinkevics mengunggah di Twitter pernyataan bersama menteri luar negeri dari tiga negara Baltik. Pernyataan itu mendesak Jerman untuk menyediakan tank Leopard ke Ukraina sekarang.

"Ini diperlukan untuk menghentikan agresi Rusia, membantu Ukraina dan memulihkan perdamaian di Eropa dengan cepat," kata Rinkevics pada pernyataan tersebut. "Jerman sebagai kekuatan Eropa terkemuka memiliki tanggung jawab khusus dalam hal ini," imbuhnya.

Sementara itu di Berlin, ratusan orang berdemonstrasi di luar gedung Kanselir Federal, mendesak Jerman untuk mengirim tank ke Ukraina. Jerman berhati-hati dalam mengirim tank atau memberikan izin kepada negara lain untuk memasok tank buatan Jerman ke Ukraina.

Menurut laporan awal pekan ini, Jerman akan setuju untuk mengirim Leopard 2 hanya jika Amerika Serikat juga akan melakukannya. Namun, Washington telah mengindikasikan bahwa pihaknya tidak yakin untuk menyediakan tank Abrams karena kesulitan dalam pelatihan dan pemeliharaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement