Senin 23 Jan 2023 17:40 WIB

Bantuan Kemanusiaan untuk Korut Turun Selama 2022

Penurunan diprediksi karena tetap ditutupnya perbatasan karena pandemi virus corona.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Bendera Korea Utara, belakang, dan Korea Selatan, depan, berkibar tertiup angin seperti yang digambarkan dari daerah perbatasan antara dua Korea di Paju, Korea Selatan. Bantuan kemanusiaan dari komunitas internasional untuk Korea Utara (Korut) mengalami penurunan drastis tahun lalu.
Foto: Im Byung-shik/Yonhap via AP
Bendera Korea Utara, belakang, dan Korea Selatan, depan, berkibar tertiup angin seperti yang digambarkan dari daerah perbatasan antara dua Korea di Paju, Korea Selatan. Bantuan kemanusiaan dari komunitas internasional untuk Korea Utara (Korut) mengalami penurunan drastis tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG - Bantuan kemanusiaan dari komunitas internasional untuk Korea Utara (Korut) mengalami penurunan drastis tahun lalu. Penurunan diprediksi karena tetap ditutupnya perbatasan karena pandemi virus corona.

Dilansir kantor berita Yonhap New Agency, layanan pelacakan keuangan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada Ahad (22/1/2023) mengungkapkan, bantuan ke Pyongyang dari organisasi internasional dan lembaga lain pada 2022 mencapai sekitar 2,3 juta dolar AS. Angka ini turun tajam dari 14 juta dolar AS tahun sebelumnya.

Dana Swiss tahun lalu melalui UNICEF dan Kerjasama Pembangunan Swiss telah menyumbang 69,5 persen dari total dana, atau 1,6 juta dolar AS.

Swedia memberikan 513.927 dolar AS kepada Korut tahun lalu melalui Palang Merah Swedia. Sedangkan Palang Merah Norwegia di Oslo menyumbang 199.601 dolar AS.

Data menunjukkan, beberapa negara, termasuk Kanada, Finlandia, Prancis, dan Jerman, telah menawarkan kontribusi ke Korut pada tahun 2021. Namun tidak memberikannya tahun lalu.

Swiss akan menyumbangkan 1,2 juta dolar AS lagi melalui UNICEF tahun ini. Pihaknya mengatakan, dana tersebut untuk layanan nutrisi penting di negara miskin itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement