REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menangani enam pasien anak suspek campak selama Januari 2023 ini. Sampel pasien disebut sudah dikirimkan ke laboratorium untuk dipastikan penyakitnya.
Dinkes Kabupaten Garut kini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. “Sudah ada suspek (campak) enam orang. Kami masih menunggu hasil lab dari Bio Farma Bandung,” kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani kepada Republika, Senin (23/1/2023).
Pada 2022, berdasarkan data Dinkes Kabupaten Garut, tercatat 173 kasus suspek atau yang bergejala seperti campak. Dari hasil pemeriksaan, menurut Leli, 55 di antaranya positif campak. Semua pasien campak di Kabupaten Garut itu dilaporkan bisa ditangani. “Semua sehat lagi,” ujar Leli.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan mengabarkan peningkatan kasus campak di Indonesia pada 2022. Dilaporkan ada 3.341 infeksi campak, meningkat 32 kali lipat dari tahun sebelumnya.
Merespons kasus campak secara nasional itu, Leli mengatakan, Dinkes Kabupaten Garut berupaya melakukan antisipasi, khususnya di kalangan anak-anak. Menurut dia, Dinkes juga akan terus menggencarkan imunisasi anak agar bisa mencapai target. “Cakupan imunisasinya minimal harus 98 persen. Kami baru 90,2 persen,” kata Leli.