Selasa 24 Jan 2023 14:36 WIB

Dokter: Penularan Campak Lebih Cepat dari Covid-19

Campak lebih mudah menular terutama pada usia rentan dan daya tahan tubuh lemah.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah
Campak lebih mudah menular karena sepertinya karena genetik virus lebih mudah menularkan ke orang-orang, terutama yang usianya rentan dan daya tahan tubuhnya rendah.
Foto: Republika
Campak lebih mudah menular karena sepertinya karena genetik virus lebih mudah menularkan ke orang-orang, terutama yang usianya rentan dan daya tahan tubuhnya rendah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Campak merupakan penyakit infeksi yang menular. Bahkan, penularannya disebut lebih cepat dibandingkan Covid-19.

"Campak mirip-mirip dengan Covid-19, bahkan lebih mudah menular dibandingkan Covid-19. Campak lebih mudah menular karena sepertinya karena genetik virus lebih mudah menularkan ke orang-orang, terutama yang usianya rentan dan daya tahan tubuhnya rendah," ujar Dokter Spesialis Anak dari Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita, Dwinanda Aidina, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, virus campak dapat menekan sistem imun sistem pertahanan tubuh. Sistem imunitas tubuh yang diserang campak akan alami terkena defisiensi imun. 

Dia melanjutkan, virus yang menyebabkan campak ini masuk lewat saluran napas dan penularannya melalui droplet saluran pernapasan. Dari droplet kemudian menyebar lewat udara, baik dari saluran napas ataupun udara. "Makanya mudah menular," ujarnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, campak disebabkan karena infeksi virus dari keluarga keluarga paramyxovirus. Karena penularannya yang mudah, ia menyontohkan, jika satu anak tertular campak kemudian menularkan ke sekitar maka yang terpapar bisa sekitar 10 orang. 

Misalnya, satu orang sakit bisa menularkan ke 10 orang. Dari 10 orang itu kemudian menular ke 10 orang lainnya, begitu seterusnya. "Jadi memang cukup mudah menyebar. Makanya sekarang sedikit tinggi kasusnya," katanya.

Ia menjelaskan, masa inkubasi campak rata-rata mencapai 10 sampai 12 hari. Bahkan, ada juga yang lebih cepat, yakni tujuh hari hingga 14 hari setelah terpapar virus, kemudian baru mengalami gejala. 

Ia menambahkan, penularan campak bisa terjadi kemungkinan besar karena penderitanya belum divaksinasi. Kemudian, ia mengingatkan, usia yang rentan terkena campak adalah usia bayi dan balita. 

Tak hanya anak-anak, ia mengingatkan orang dewasa juga bisa terkena penyakit ini. Jadi, anak-anak atau orang dewasa yang punya penyakit penyerta seperti jantung bawaan, ginjal kronis, dan gangguan imunitas, misalnya Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) atau penyakit immunodeficiency primer bisa terinfeksi campak. 

Baca juga : Saran dari Ahli untuk Program Vaksinasi Covid-19 Booster Kedua

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement