Selasa 24 Jan 2023 15:13 WIB

Lacak Covid-19, AS Berencana Uji Sampel Air Limbah Pesawat

CDC-maskapai tengah membicarakan rencana pelacakan SARS-CoV-2 di air limbah pesawat.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Pesawat American Airlines Airbus A321-253NX lepas landas dari Bandara Los Angeles di Los Angeles, California, AS, 07 Juni 2022. CDC ingin memperluas pengawasan penyebaran Covid-19 dengan menguji sampel air limbah pesawat.
Foto: EPA-EFE/CAROLINE BREHMAN
Pesawat American Airlines Airbus A321-253NX lepas landas dari Bandara Los Angeles di Los Angeles, California, AS, 07 Juni 2022. CDC ingin memperluas pengawasan penyebaran Covid-19 dengan menguji sampel air limbah pesawat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat akan melakukan pengujian SARS-CoV-2 pada air limbah pesawat untuk melacak kasus Covid-19. Hal ini tengah dibicarakan dengan maskapai penerbangan.

Sejak September 2021, CDC telah mengetes pelancong internasional untuk Covid-19 secara sukarela melalui swab test hidung. Program ini sekarang mencakup tujuh bandara utama.

Baca Juga

Kini, CDC ingin memperluas pengawasan dengan memasukkan air limbah. Tentunya, hal ini dapat memungkinkan CDC mengumpulkan lebih banyak data tentang varian yang muncul.

AS telah memantau virus corona dalam air limbah sejak CDC meluncurkan National Wastewater Surveillance System pada September 2020. Tetapi pengujian tersebut melibatkan air limbah dari rumah tangga atau bangunan, bukan sampel dari bandara atau pesawat.

"CDC sedang menjajaki semua opsi untuk membantu memperlambat masuknya varian baru ke Amerika Serikat dari negara lain. Sebelumnya, pengawasan Covid-19 pada air limbah telah terbukti menjadi alat yang berharga, dan pengawasan air limbah pesawat berpotensi menjadi pilihan," ujar staf pers CDC, Scott Pauley, seperti dilansir laman NBC News, Senin (23/1/2023).

Sebuah studi yang diterbitkan Kamis di jurnal PLOS Global Public Health menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat berguna. Tim peneliti dari Bangor University di Wales, Inggris menemukan bahwa virus corona beredar luas di air limbah dari bandara dan pesawat di Inggris, bahkan ketika pengujian Covid-19 disyaratkan untuk penumpang yang tidak divaksinasi.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengambilan sampel air limbah pesawat dapat mendeteksi infeksi tanpa gejala atau gejala awal yang mungkin terlewatkan oleh tes Covid-19, selain mendeteksi virus atau bakteri lain.

"Semakin banyak informasi yang Anda miliki, semakin akurat keputusan yang dapat Anda buat," ujar Kata Farkas, salah satu penulis penelitian dan petugas penelitian postdoctoral di Bangor University.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement