REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Underpass Dewi Sartika, Depok, Jawa Barat sudah diresmikan sejak (17/1/2023). Adanya Underpass ini mengurangi salah satu titik kemacetan di Depok. Namun, masih ada pedagang maupun warga pejalan kaki yang melewati underpass ini.
Berdasarkan pantauan Republika pada Selasa (24/1/2023), underpass Dewi Sartika terpantau ramai dan lancar dengan kendaraan. Tetapi masih ada saja pedagang yang melewati underpass tersebut.
Lalu, anak-anak juga berjalan menyusuri trotoar yang ada di underpass. Selain itu, untuk masuk ke underpass ini dekat dengan pasar Depok Lama. Sehingga masyarakat banyak yang berlalu lalang bahkan menyeberang di sekitar underpass.
Salah satu warga, Jali (37 tahun) mengatakan adanya underpass ini membuat lalu lintas lancar. Namun, tidak untuk pejalan kaki. Pejalan kaki harus memutar terlebih dahulu.
"Lancar si lalu lintasnya. Tapi kan ini dekat pasar ya jadinya padat dengan warga. Apalagi warga yang rumahnya di gang seberang, mereka jalan kaki muter dan jauh. Jadi, harusnya bikin jembatan untuk pejalan kaki," kata Jali saat ditemui Republika di Pasar Depok Lama.
Menurutnya, ketika siang hari banyak warga yang melakukan selfie di underpass. Tapi kalau malam hari sekitar underpass dan pasar sepi. "Ya kalau siang-siang mah banyak yang selfie. Kalau malam disini sepi sih," kata dia.
Sementara itu, warga bernama Dessi (29) mengatakan tadinya Jalan Dewi Sartika hanya satu arah dan macet karena melewati rel kereta api Stasiun Depok Baru. Namun, dengan adanya underpass membuat lalu lintas menjadi lancar
"Awalnya jalan ini kan satu arah menuju Jalan Kartini dan Jalan Margonda. Ditambah lagi macet karena ini kan ngelewatin rel kereta api stasiun Depok Baru. Bagus sih, solusinya ada underpass ini," kata dia.