Selasa 24 Jan 2023 16:04 WIB

Aksi Pembunuhan Berantai, Pelaku Akui Tega Korbankan Anak demi Sukses

Polisi masih mempelajari pengakuan tersangka yang tega bunuh anaknya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah petugas Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri  mengambil sampel dari rumah tempat kejadian lima orang yang diduga keracunan di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/1/2023). Menurut polisi pengambilan sampel dari rumah tersebut dilakukan setelah jumlah korban meninggal akibat keracunan bertambah menjadi tiga dan dua korban lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit  ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.
Foto: ANTARA FOTO
Sejumlah petugas Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri mengambil sampel dari rumah tempat kejadian lima orang yang diduga keracunan di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/1/2023). Menurut polisi pengambilan sampel dari rumah tersebut dilakukan setelah jumlah korban meninggal akibat keracunan bertambah menjadi tiga dan dua korban lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setidaknya sembilan orang menjadi korban pembunuhan berantai dengan modus penggandaan kekayaan atau pesugihan yang dilakukan Wowon alias Aki Cs. Tragisnya, ada dua anak-anak bernama Bayu dan Neng Ayu yang menjadi korban. Satu di antaranya meninggal dunia atas nama Bayu yang masih berusia lima tahun.

Terkait dengan hal itu, penyidik Polda Metro Jaya masih mendalami motif atau alasan para pelaku menghabisi nyawa anak tak berdosa itu. Bahkan Bayu dan Neneng (2 tahun) merupakan anak kandung salah satu pelaku Wowon alias Aki dengan Ai Maemunah yang juga menjadi korban dari serial killer pembunuhan berantai tersebut. 

Baca Juga

“Keterangan pelaku, ini tetap masih menjadi pencatatan penyidik terkait dengan kenapa anak-anak menjadi bagian daripada korban,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada awak media, Selasa (24/1/2023).

Namun dari hasil pemeriksaan sementara, kata Trunoyudo, anak-anak dikorbankan untuk turut memberikan kesuksesan lebih. Ia menegaskan, dalam kasus ini tidak ada alasan pembenaran. Karena itu pihaknya akan pertimbangan untuk diajukan ke criminal justice system daripada proses pengadilan. 

“Secara hasil pemeriksaan pengakuan adalah untuk memberikan kesuksesan yang lebih lagi. Namun, penyidikan tidak berhenti sampai di situ, scientific tetap jalan,” terang Trunoyudo.

Jasad Bayu ditemukan terkubur di dalam lubang sedalam 2 meter di pekarangan rumah Wowon di daerah Ciranjang, Cianjur, Kamis (20/1/2023) lalu. Bayu dibunuh rekan Wowon bernama Solihin alias Duloh.

Sementara adiknya, Neng Ayu selamat meski sempat menenggak kopi racun yang diracik Duloh dan Dede Solehudin di sebuah kontrakan di daerah Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement