Selasa 24 Jan 2023 18:34 WIB

Masyarakat Sadar Pentingnya Investasi Emas, Antam: Permintaan Meningkat

Harga emas sangat positif dan diprediksi masih akan bersinar ke depannya.

Red: Fernan Rahadi
Emas Batangan (ilustrasi)
Foto: mycitya
Emas Batangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten BUMN tambang emas, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyebutkan permintaan emas pada awal tahun 2023 cukup positif. Hal ini buktikan dengan total penjualan Antam dari awal tahun sampai tanggal 20 Januari 2023 masih on track target meskipun harga sudah mulai masuk di atas Rp 1 juta.

Sekretaris Perusahaan Antam, Syarief Faisal Alkadrie mengatakan, permintaan emas meningkat karena adanya kesadaran masyarakat berinvestasi emas.  "Masyarakat sudah mulai sadar pentingnya investasi emas, terlebih di saat kondisi ketidakpastian perekonomian global saat ini," kata Faisal. 

Menurut Faisal, emas yang diprediksi masih akan menjadi salah satu pilihan utama konsumen untuk berinvestasi di tengah-tengah ketidakpastian global. Bukan cuma itu, harga emas akan cenderung bullish seiring permintaan yang tinggi. 

Secara perinci, Faisal menyebut potensi resesi global pada tahun 2023 cenderung membuat emas lebih menarik sebagai instrumen investasi, mengingat emas merupakan salah satu Safe-haven Asset.

"Sifat emas yang merupakan instrumen investasi yang memiliki sifat lindung nilai menjadi pilihan bagi masyarakat baik untuk investasi jangka panjang, maupun jangka menengah," jelas Faisal. 

Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan, harga emas sangat positif dan masih akan bersinar ke depannya. "Emas masih sangat positif dan akan sangat bersinar sebagai status safe haven di tengah kemerosotan ekonomi dan ketidakpastian geopolitikal global," jelas Lukman. 

Adapun terkait pelemahan beberapa waktu lalu, Lukman memperkirakan karena pertumbuhan ekonomi Cina yang melambat menjadi salah satu sentimen negatif. Namun sebenarnya, harga emas masih cukup stabil dan tidak berubah banyak sejak tahun kemarin. 

"Harga emas sempat naik tinggi karena invasi Rusia ke Ukraina dan kemudian turun tajam tertekan oleh kebijakan kenaikan suku bunga yang agresif oleh bank sentral dunia terutama the Fed dalam usaha memerangi inflasi. Namun harga emas rebound besar di kuartal akhir 2022 oleh kekuatiran resesi di 2023," rinci Lukman.

Lukman juga menyebut, tahun ini emas akan didukung oleh permintaan baik safe haven dari safe haven investor dan bank sentral. Karena itu, investor masih belum telat membeli emas diharga sekarang juga. Menurutnya, harga emas berpotensi paling tidak akan naik ke 2.100 dolar AS per troy ounce. 

"Investor kecil bisa membeli emas Antam, untuk investor besar idealnya tidak membeli secara fisik namun dalam bentuk kontrak atau paper gold. Adapun hingga akhir tahun, harga emas Antam saya prediksi bisa mencapai Rp 1,2 juta per gram tahun ini," kata Lukman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement