Selasa 24 Jan 2023 18:39 WIB

Biadab! Tentara Israel Akui Bunuh Pria Palestina tanpa Alasan

Investigasi militer Israel menemukan Kahla tidak berniat melakukan penikaman.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
 Tentara Israel bereaksi saat bentrok dengan warga Palestina di desa Kafr Qaddum, dekat kota Nablus, Tepi Barat, 23 Desember 2022. Bentrokan itu menyusul protes terhadap permukiman Israel di daerah tersebut. Biadab! Tentara Israel Akui Bunuh Pria Palestina tanpa Alasan
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Tentara Israel bereaksi saat bentrok dengan warga Palestina di desa Kafr Qaddum, dekat kota Nablus, Tepi Barat, 23 Desember 2022. Bentrokan itu menyusul protes terhadap permukiman Israel di daerah tersebut. Biadab! Tentara Israel Akui Bunuh Pria Palestina tanpa Alasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria Palestina ditembak mati oleh tentara Israel pekan lalu. Mirisnya, ia ditembak hingga tewas tanpa alasan yang jelas.

Dilansir di Arab News, Selasa (24/1/2023), Ahmed Kahla (46 tahun) dari Ramon, dekat Silwad di Tepi Barat yang diduduki Israel, ditembak di leher dari jarak dekat di sebuah pos pemeriksaan militer pada 15 Januari lalu. Tentara Israel awalnya mengklaim Kahla ditembak karena dia keluar dari mobilnya dengan pisau di tangannya dan berlari ke arah tentara dengan maksud untuk menikam mereka.

Baca Juga

Putra Kahla, Qusai (20), yang bersama ayahnya saat itu, mengatakan mobil mereka dihentikan di pos pemeriksaan dan seorang tentara menembakkan granat kejut yang mengenai atap kendaraan. Ketika Kahla bertanya mengapa mereka diserang, seorang petugas menggunakan semprotan merica dan menariknya dari kendaraan sebelum tentara tersebut menembaknya hingga tewas.

Investigasi militer Israel menemukan Kahla tidak berniat melakukan serangan penikaman dan insiden itu seharusnya tidak berakhir dengan kematian.

Saudara laki-laki korban, Zayed, (45) mengatakan tentara Israel membunuhnya tanpa alasan. "Kami akan mengambil semua tindakan untuk menuntut mereka. Keluarga bermaksud untuk mencari kompensasi finansial dari tentara di pengadilan Israel, dan juga akan pergi ke Pengadilan Kriminal Internasional. Kami menyadari bahwa persidangan mereka tidak akan menghidupkan kembali saudara kami Ahmed, tetapi kami ingin mereka membayar harga atas kejahatan mereka,” kata Zayed.

Keluarga korban ingin mencegah tentata Israel membunuh lebih banyak warga Palestina dengan darah dingin dan tanpa alasan. Tuntutannya itu diharapkan dapat memberi efek jera ke depannya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement