REPUBLIKA.CO.ID, ANTARTIKA -- Foto satelit yang menunjukkan noda kotoran di salju dan es Antartika Barat ternyata mengungkap koloni perkembangbiakkan penguin kaisar yang sebelumnya tidak diketahui. Koloni ini diperkirakan menjadi rumah bagi sekitar seribu burung dewasa dalam 500 pasang dengan anaknya.
Jumlah tersebut membuat koloni tampak relatif kecil untuk tempat berkembang biak penguin kaisar (Aptenodytes forsteri). Namun, hal itu merupakan tambahan penting untuk apa yang diketahui tentang spesies ini.
Peter Fretwell, petugas informasi geografis di British Antarctic Survey (BAS), menemukan koloni tersebut pada Desember. Pengumuman tersebut ditunda agar bertepatan dengan Hari Kesadaran Penguin yang diadakan pada 20 Januari setiap tahunnya.
Fretwell mengatakan kepada Live Science bahwa dia melihat hilangnya es laut dalam foto-foto dari dua satelit Copernicus Sentinel-2 Badan Antariksa Eropa (ESA). Dia melihat tanda-tanda khas koloni penguin kaisar.
“Saya bisa melihat apa yang tampak seperti noda cokelat yang sangat kecil di atas es,” kata Fretwell, dilansir dari Space, Selasa (24/1/2023).
Fretwell mengatakan, foto beresolusi lebih tinggi dari area yang sama diambil pada Oktober oleh satelit Maxar WorldView-3. Foto tersebut mencitrakan objek sekecil 12 inci (atau sekitar 30 cm), mengonfirmasi keberadaan koloni pembiakan di dekat Verleger Point Antartika Barat.
Karena kotoran penguin menumpuk dan menodai es serta salju dengan warna cokelat tua, jauh lebih mudah untuk melihatnya dari jauh daripada penguin kaisar itu sendiri. Tetapi gambar beresolusi tinggi juga menunjukkan penguin kaisar individu, digambarkan sebagai titik-titik kecil, dan perkiraan populasi didasarkan pada itu, kata Fretwell.
Koloni penguin kaisar sering kali jauh dan sulit dipelajari, tetapi para ilmuwan BAS telah menemukan beberapa di foto satelit dari garis pantai Antartika selama 15 tahun terakhir. Penelitian satelit baru-baru ini bahkan menunjukkan bahwa mungkin ada sekitar 20 persen lebih banyak penguin kaisar di Antartika daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Penguin kaisar berkembang biak secara eksklusif di es laut yang padat. Ketergantungan pada es laut ini, bagaimanapun, juga membuat penguin rentan terhadap kehilangannya dalam iklim yang menghangat, dan Antartika Barat sudah sangat terpengaruh.
“Tahun lalu kami memiliki batas es laut minimum di Antartika, dan tahun ini bahkan lebih buruk, selama dua tahun berturut-turut,” kata Fretwell.
“Diperkirakan kita mungkin akan kehilangan minimal 80 persen koloni penguin kaisar sebelum akhir abad ini,” tambahnya.
Karena ancaman dari perubahan iklim ini, penguin kaisar sekarang terdaftar sebagai spesies terancam di bawah Undang-Undang Spesie Terancam Punah Amerika Serikat (AS).