Selasa 24 Jan 2023 20:16 WIB

Infografis Regimen Vaksin Covid-19 Dosis Booster Kedua

Vaksinasi booster kedua untuk masyarakat umum masih gratis .

Foto: Infografis Republika
Regimen Vaksinasi Booster Dosis Kedua

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah memulai pemberian vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua untuk masyarakat umum dapat dimulai sejak Selasa (24/1/2023). Adapun vaksin yang dapat digunakan untuk dosis booster kedua ini adalah vaksin Covid-19 yang telah mendapat Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat atau //Emergency Use Authorization// (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan memerhatikan vaksin yang ada. Regimen vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua untuk masyarakat umum termasuk SDM Kesehatan dan Lansia.

 

Berikut merupakan regimen vaksin yang bisa digunakan untuk booster kedua.

 

> Booster pertama Sinovac, maka bisa menggunakan vaksin booster kedua dengan Astra Zeneca separuh dosis atau 0,25 ml; Pfizer separuh dosis  atau 0,15 ml; Moderna dosis penuh atau 0,5 ml; Sinopharm dosis penuh  atau 0,5 ml; Sinovac dosis penuh atau 0,5 ml; Zifivax dosis penuh atau 0,5 ml; Indovac dosis penuh atau 0,5 ml; Inavac dosis penuh atau 0,5 ml.

 

> Booster pertama Astra Zeneca maka bisa menggunakan booster kedua dengan vaksin Moderna separuh dosis atau 0,25 ml; Pfizer separuh dosis atau 0,15 ml; Astra Zeneca dosis penuh atau 0,5 ml.

 

> Booster pertama Pfizer maka bisa menggunakan booster kedua dengan Pfizer dosis penuh atau 0,3 ml; Moderna separuh dosis atau 0,25 ml dan Astra Zeneca dosis penuh atau 0,5 ml.

 

> Booster pertama menggunakan Moderna, maka bisa menggunakan booster kedua dengan vaksin Moderna separuh dosis atau 0,25 ml dan Pfizer separuh dosis atau 0,15 ml.

 

> Booster pertama vaksin Janssen (J&J), maka bisa menggunakan booster kedua dengan vaksin Janssen (J&J) dosis penuh atau 0,5 ml; Pfizer dosis penuh atau 0,3 ml dan Moderna separuh dosis atau 0,25 ml.

 

> Booster pertama Sinopharm, maka bisa menggunakan booster kedua dengan vaksin Sinopharm dosis penuh atau 0,5 ml dan Zifivax dosis penuh atau 0,5 ml.

 

> Bila booster pertama mendapatkan vaksin Covovax, maka untuk booster kedua juga menggunakan Covovax dosis penuh atau 0,5 ml.

 

Sumber: Kemenkes

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement