Rabu 25 Jan 2023 02:45 WIB

Mantan Pejabat FBI Didakwa Bantu Oligarki Rusia

Dakwaan ini bagian dari upaya jaksa AS menegakan sanksi terhadap pejabat Rusia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Palu hakim (ilustrasi). Mantan pejabat Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) didakwa atas tuduhan bekerja sama dengan oligarki Rusia yang disanksi AS, Oleg Deripaska.
Foto: Blogspot.com
Palu hakim (ilustrasi). Mantan pejabat Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) didakwa atas tuduhan bekerja sama dengan oligarki Rusia yang disanksi AS, Oleg Deripaska.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan pejabat Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) didakwa atas tuduhan bekerja sama dengan oligarki Rusia yang disanksi Oleg Deripaska. Dakwaan ini bagian dari upaya jaksa AS menegakan sanksi pejabat Rusia dan penegak hukum yang diduga membantu mereka.

Di pengadilan federal di Manhattan, Charles McGonigal yang memimpin divisi kontra-intelijen FBI di New York sebelum pensiun tahun 2018 mengaku tidak bersalah atas empat dakwaan pidana terhadapnya. Termasuk melanggar sanksi pemerintah AS dan pencucian uang.  

Baca Juga

Ia dibebaskan dengan uang jaminan sebesar 500 ribu dolar setelah ditangkap akhir pekan lalu. Jaksa mengatakan pada tahun 2021 lalu McGonigal menerima uang dari Deripaska untuk menyelidiki oligarki saingannya.

AS menjatuhkan sanksi pada Deripaska pada tahun 2018 lalu. McGonigal juga didakwa pada tahun 2019 lalu berusaha agar sanksi terhadap Deripaksa dicabut. Tapi upaya tersebut gagal.

"(Sanksi-sanksi) harus ditegakkan semua warga negara AS agar berhasil, tidak ada pengecualian bagi siapa pun, termasuk seorang mantan pejabat FBI," kata Pelaksana Tugas Asisten Direktur FBI Michael Driscoll, dalam pernyataannya, Selasa (24/1/2023).

Dalam kesempatan terpisah jaksa federal di Washington mengatakan McGonigal menerima uang tunai 225 ribu dolar dari bekas anggota dinas intelijen Albania,. Orang itu sumber dari investigasi lobi politik asing yang diawasi McGonigal.

McGonigal menghadapi sembilan dakwaan dalam kasus itu, termasuk membuat pernyataan palsu untuk menutupi hubungannya dengan orang tersebut dari FBI.

"Jelas ini hari yang sangat menyulitkan bagi Pak McGonigal dan keluarganya, kami akan meninjau bukti-bukti, kami akan memeriksanya dengan cermat, dan kami sangat percaya pada Pak McGonigal," kata pengacara McGonigal, Seth DuCharme.

Deripaska yang merupakan pendiri perusahaan aluminium Rusia, Rusal, salah satu dari lusinan oligarki dan pejabat pemerintah Rusia yang masuk daftar hitam Washington tahun 2018. Sebagai respon atas tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS tahun 2016.

Ia dan Kremlin membantah tuduhan ikut campur urusan politik AS. Mantan diplomat Uni Soviet yang menjadi warga negara AS dan penerjemah bahasa Rusia di pengadilan dan pemerintah AS, Sergey Shestakov juga didakwa di Manhattan.

Jaksa mengatakan Shestakov bekerja dengan McGonigal untuk membantu Deripaska dan memberikan pernyataan palsu pada penyidik. Shestakov mengaku tidak bersalah dan dibebaskan dengan uang jaminan sebesar 200 ribu dolar AS.

Penegakan sanksi bagian dari upaya AS menekan Moskow untuk menghentikan perang di Ukraina. Intervensi yang Rusia sebut sebagi "operasi militer khusus."

Pada bulan September lalu Deripaska didakwa melanggar sanksi terhadapnya dengan membawa anaknya lahir di AS. Satu bulan kemudian pengusaha asal Inggris Graham Bonham-Carter didakwa dengan tuduhan berkonspirasi melanggar sanksi dengan mencoba memindahkan koleksi karya seni Deripaksa ke AS.

Deripaska masih bebas dan Bonham-Carter menolak diekstradisi ke AS.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement