REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Sukabumi, Jawa Barat, membentuk Badan Penanggulangan Bencana (Bapena). Musibah gempa di Kabupaten Cianjur menjadi salah satu alasan yang mendorong pembentukan Bapena ini.
Pembentukan Bapena dilakukan saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-1 2023 PPNI Kota Sukabumi, yang digelar di Hotel Santika, Kota Sukabumi, Selasa (24/1/2023). Bapena PPNI ini disebut merupakan yang pertama di Provinsi Jawa Barat.
“Badan Penanggulangan Bencana (Bapena) PPNI ini terinspirasi dari duka bencana Cianjur, di mana diperlukan kesiapsiagaan menghadapi bencana,” ujar Ketua PPNI Kota Sukabumi Irawan Danismaya.
Irawan mengatakan, dalam Bapena PPNI Kota Sukabumi ini tergabung 25 perawat. Dengan adanya Bapena, diharapkan perawat lebih siap siaga untuk membantu melakukan perawatan terhadap korban bencana. Baik saat hari kejadian maupun beberapa hari pascabencana.
Pembentukan Bapena PPNI ini diapresiasi Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Keberadaan Bapena diharapkan dapat membantu percepatan penanganan medis korban bencana.
Fahmi, yang menghadiri rakerda, mendorong PPNI Kota Sukabumi terus melakukan inovasi pelayanan terhadap masyarakat. PPNI juga diharapkan terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda). “Di rakerda ini kami berharap kolaborasi dengan pemda makin kuat, terutama dalam layanan kesehatan,” kata dia.
Atas nama Pemerintah Kota Sukabumi, Fahmi menyampaikan terima kasih kepada PPNI yang selama ini mendukung kinerja pemda dalam melayani masyarakat. Seperti dalam pelayanan program Home Care, serta inisiatif membuka rumah singgah untuk pasien di Bandung. Ke depan, Fahmi berharap PPNI dapat terus berperan untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.