REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dikabarkan akan mengubah aturan Financial Fair Play (FFP) setelah Chelsea mengikat pemain-pemain baru dengan kontrak yang sangat panjang. Chelsea menjalani bursa transfer yang sibuk sejak diakuisisi oleh pengusaha asal Amerika Serikat (AS), Todd Boehly.
Dilansir The Sun, Selasa (24/1/2023), Chelsea telah mendatangkan delapan pemain di musim panas tahun lalu. Sedangkan di bursa transfer Januari 2023, the Blues telah mendatangkan Mykhaylo Mudryk, Benoit Badiashile, Noni Madueke, Andrey Santos, Datro Fofana, dan Joao Felix.
Chelsea total telah mengeluarkan dana 460 juta poundsterling atau sekitar Rp 8,5 triliun sejak musim panas tahun lalu, yang menjadi rekor tertinggi klub. Namun, dana besar yang dikeluarkan tidak dinyatakan melanggar aturan FFP.
Chelsea dianggap mengakali aturan FFP dengan memberikan kontrak yang sangat panjang kepada pemain-pemain baru demi menekan pengeluaran klub.
Salah satu contohnya adalah transfer Murdryk yang mencapai 89 juta poundsterling. Ia dikontrak delapan setengah tahun di Stamford Bridge, maka pengeluaran tahunan Chelsea untuk sang pemain adalah 11 juta poundsterling atau sekitar Rp 202 miliar.
UEFA kini akan menerapkan aturan baru terkait durasi maksimal kontrak pemain baru, yaitu tidak lebih dari lima tahun. Peraturan ini akan diberlakukan mulai musim 2023/2024, berarti setiap pemain baru hanya dapat menandatangani kontrak dengan maksimal durasi lima tahun.